Mohon tunggu...
mohrizalky
mohrizalky Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Tadris Matematika UIN MALIKI Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Tenggelamkan Bakat Terpendam, Ayo Temukan Sekarang!

18 Maret 2019   01:13 Diperbarui: 18 Maret 2019   06:14 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
experiential-learn.com

Siswa sebagai objek pembelajaran terkadang dihadapkan pada hal-hal diluar masalah pembelajaran, seperti halnya masalah pribadi salah satunya adalah tentang bakat dan minatnya.

Pada sebagian siswa dihadapkan pada kebingungan mengenai bakat dan minat yang dimiliki, ada sebagian yang bingung tentang bakatnya seperti apa dan bagaimana cara untuk mengembangkannya, entah sangking kebanyakan hal yang bisa dikuasainya atau minatnya memang banyak, tapi kalau sperti ini malah bagus. 

Nah, masalahnya adalah jika siswa kesulitan untuk menemukan bakatnya dengan tidak ada penguasaan khusus sama sekali pada dirinya. Ya, hal inilah yang terjadi salah satunya kepada Penulis.

Mengatakan siswa sebagai objek pembelajaran terkesan kurang tepat memang, karena dalam ilmu Dasar-Dasar Pendidikan Islam yang penulis pernah pelajari pada semester ganjil kemarin, tugas seorang guru bukanlah mencetak (dalam hal ini mencetak siswa yang pandai, rajin dsb.) melainkan adalah membantu, membantu dalam mengembangkan pemikirnnya, mengembangkan pengetahuannya termasuk juga dalam menumbuhkan minat serta mengembangkan dan menemukan bakat terpendamnya sesuai minat yang ada. Tetapi, dalam ulasan ini tak apa lah menggunakan istilah tersebut.


Dalam prosedur ini, guru yang mempunyai wewenang dan juga keahlian utamanya adalah seorang guru  BK (Bimbingan Konseling). Dalam menumbuhkan minat dan bakat siswa, seoran guru BK biasanya menggunakan mengunakan asesmen dan diagnostik.

counselor1-5c8e895b3ba7f725326e80f2.jpg
counselor1-5c8e895b3ba7f725326e80f2.jpg
Prosedur asesmen dan diagnostik ini sebenarnya merupkan hal baru dalam dunia pendidikan yang diadopsi dari bidang  ilmu lain. Cara ini memang biasa digunakan konselor dalam menghadapi klienya yang bermasalah. Prosedur asesmen merupakan salah satu kegiatan pengukuran yakni proses pengumpulan data, menganallisis atau menginterpretasikan data siswa ataupun lingkungannya yang bertujuan untuk mengetahui dinamika perilaku yang  ditunjukan siswa. Asesmen dilakukan sebelum, selama, dan sesudah konseling dilaksankan.

Sementara  diagnostik dalam konseling, pada masalah ini dapat diartikan sebagai penganalisisan data yang selanjutnya menetukan faktor-faktor yang menjadi solisi pemecahan atau dugaan hal yang menjadi jawaban dari masalah yang diresahkan, dengan catatan ada tindak lanjut dari proses asesmen sebagai langkah evaluasi.

Nah, cukup jelaskan!. Maka dari itu hal seperti  ini memang benar-benar disadari oleh siswa, terlebih lagi bagi siswa yang belum menemukan bakat terpendamnya. Kembali lagi, Penulis sadar memang sewaktu sekolah dulu kurang begitu menyadari hal ini dari seorang  guru BK, sehingga Penulis lebih sering bergonta-ganti ekstrakulikuler selama bersekolah SLTP-SLTA, jangan ditiru kawan ya!. Alhasil, sekarang Penulis  kesulitan untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat supaya bisa menjadi bakat.


Maka dari itu hal seperti ini memng dibutuhkan kesadaran dari kedua pihak baik dari sang guru BK maupun dari siswa. Guru memang harus memberi pengetahuan dan pengarahan, sedangkan siswa memang harus proaktif jika memang terdapat masalah atau kendala yang memang dibutuhkan penyelesaiannya supaya prosedur ini dapat terealisasi dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun