Mohon tunggu...
Muhammad Fajar
Muhammad Fajar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Menggagas Sekolah Virtual di Indonesia, Respon terhadap Revolusi Industri 4.0

10 Maret 2019   11:21 Diperbarui: 10 Maret 2019   11:47 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pusat Statistik Pendidikan Nasional (https://nces.ed.gov/) melaporkan bahwa 36% dari distrik sekolah negeri memiliki peserta didik yang terdaftar dalam program pendidikan jarak jauh selama tahun ajaran 2002-2003. 

Pada tahun 2006 Michigan menjadi negara bagian pertama yang mewajibkan pembelajaran virtual, dan setiap peserta didik harus memiliki pengalaman belajar virtual sebelum lulus SMA (DiPietro dkk., 2008).

Dalam tingkat sekolah, beberapa lembaga pendidikan di Finlandia mengembangkan sekolah virtual yang diberi nama "Aquarium". Aquarium merupakan jaringan sekolah yang memiliki banyak bagian-bagian dari proyek pengembangannya yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan jaringan internet. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan layanan pendidikan jarak jauh melalui sistem informasi berbasis pengetahuan yang ditujukan kepada peserta didik (Seppo Tella & Kirsi Tirri, 1999).

Sekolah virtual didefinisikan sebagai organisasi pendidikan yang menawarkan pembelajaran K-12 melalui metode Internet Berbasis Web (jaringan). Pendidikan virtual K-12 merupakan bentuk pendidikan jarak jauh. 

Pendidikan jarak jauh dapat didefinisikan sebagai pendidikan formal di mana mayoritas pengajaran terjadi terpisah antara pendidik dan peserta didik (Verduin & Clark, 1991), yang mencakup metode secara langsung seperti belajar mandiri, video konferensi, dan teknologi instruksional lainnya (Clark, 2001).

Cavanaugh (2004) mengatakan, sekolah virtual dapat kita bayangkan interaksi antara pendidik dan peserta didik melakukan kontak tatap muka pembelajaran di dunia maya sebagaimana kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah regular pada umumnya. 

Pada waktu tertentu diadakan sekolah konvensional yang mana peserta didik menggunakan komputer online di ruang kelas atau di laboratorium untuk beberapa pelajaran. Sementara pendidik yang terlatih membantu peserta didik dalam proses pembelajarannya.

Lebih lanjut Cavanaugh (2004) menjelaskan bahwa konsep sekolah virtual hanya disepakati secara luas, karena ada sejumlah varian. Beberapa sekolah virtual bersikeras melakukan kontak tatap muka yang telah disepakati, sementara yang lain begitu terorganisir sehingga seorang peserta didik mungkin tidak pernah menginjakkan kaki di kelas. 

Memang, sebagian sekolah virtual tidak memiliki kehadiran fisik sama sekali bagi peserta didik untuk dikunjungi, di beberapa negara gedung perkantoran dapat digunakan untuk memberikan layanan sekolah virtual kepada peserta didik antarnegara atau internasional.

Beberapa istilah lain tentang sekolah virtual merujuk pada lingkungan belajar misalnya kelas virtual, pendidikan elektronik, kelas elektronik, perguruan tinggi elektronik, kampus elektronik, pendidikan online, telekonferensi berbasis komputer, dan komputer virtual (Harasim 1987; Harasim 1990; Henri 1992; Sawyer 1992; Hernes & Haugen 1993). Berikut ini beberapa jenis pembelajaran secara virtual:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun