Kasus PMK sudah marak terdengar beberapa bulan ini, sehingga warga dan peternak mulai khawatir karena semakin hari semakin parah, di daerah Jawa Timur saja sudah masuk dalam zona merah untuk kasus PMK.Â
Maka dari itu warga khusunya peternak mendesak pemerintah untuk segera melakukan tindakan yang signifikan menjelang mendekati hari raya Idhul Adha. Sejumlah pakar dan peternak menyebutkan, "sudah dalam situasi darurat atau SOS", sehingga pemerintah didesak menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) yang mengakui bahwa telah terjadi wabah secara nasional.Â
Duta kementerian Pertanian per 2Juni 2022 Â menyebutkan 57.732 hewan ternak mengalami sakit dengan gejala PMK di 127 kabupaten dan di 18 Provinsi di Indonesia. sebagian telah terkonfirmasi positif terinfeksi PMK, sedangkan sebagian lainnya masih berstatus suspek.
Banyak kerugian yang dialami peternak, salah satunya adalah harga sapi yang anjlok dan produksi susu sapi yang kian menurun drastis. Asep Rahmat Khaerudin menyebutkan selalu ada kasus baru PMK yang mereka temukan, bahkan jumlahnya bisa mencapai 100 kasus dalam sehari.Â
KPBPS Pengalengan memiliki 14.000 ekor sapi perah, Asep bersama peternak lainnya mengaku khawatir jumlah kasus ini akan bertambah. saat ini saja, produksi susu sapi telah menurun hingga sekitar 3.000 liter.
sumber : BBC News