Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Semakin Dewasa, Semakin Sedih jika Ramadan Dekati Akhir

2 April 2023   07:55 Diperbarui: 2 April 2023   08:06 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan akan beranjak menuju akhir. (Foto: Unsplash.com/Simon Infanger)

Waktu masih anak-anak, puasa saya anggap sebagai hal yang memberatkan karena sulit menahan lapar dan haus.

Begitu azan Magrib, saya tanpa berpikir panjang melahap menu berbuka karena sudah tidak tahan lagi.

Ditambah dengan keutamaan menyegerakan berbuka, saat itu cepat-cepat berbuka sangat menyenangkan.

Pikir saya waktu itu, Idulfitri adalah saat yang paling dinanti, mengapa? Sudah bebas untuk makan dan minum lagi.

Ada uang hari raya dari sanak famili yang paling saya tunggu juga, selain bisa makan dan minum lagi.

Jika dipikir-pikir, memang terkesan menyenangkan begitu sampai lebaran di masa laluku.

Lalu, seiring beranjak dewasa, lapar dan haus sudah menjadi hal yang biasa karena semakin sering berpuasa.

Azan Magrib tetap menjadi hal yang ditunggu-tunggu, tetapi tidak berlebihan seperti saat masih kecil.

Menu berbuka dari yang bermacam-macam, kini menjadi sederhana saja, hanya air, kurma, atau kadang roti kecil-kecilan.

Begitu masa Ramadan mencapai pertengahan atau akhir, saya justru jadi sedih begitu bulan puasa akan berakhir.

Hari raya menjadi tidak terlalu semarak begitu tahu Ramadan sudah pergi, sekalipun masih menerima uang hari raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun