Ada yang berusia 27 tahun sudah berkeluarga dan memiliki anak sebagai buah dari pernikahan mereka.
Ada juga yang berusia 27 tahun yang memilih untuk melepas masa lajangnya dan menempuh jenjang 'kehidupan yang baru'.
Tidak sedikit yang sudah berusia 27, tetapi masih menikmati kesendiriannya dan fokus dalam karier mereka.
Apakah ada yang berusia 27 tahun, tetapi sikapnya masih kekanak-kanakan? Ada kok, meski tidak terlalu banyak.
Padahal, mereka sama-sama mencapai usia 27 tahun, tetapi mengapa fasenya tidak sama satu sama lain?
Banyak faktor yang menyebabkan usia kedewasaan seseorang bisa berbeda, bisa lebih lama atau bahkan lebih cepat.
Bahkan, ada yang menolak untuk dewasa, seperti seseorang sudah tua, tetapi tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik, seperti terlalu sering iri dan dengki.
Kematangan emosional untuk menyikapi atau bertindak sesuatu menjadi faktor penting dan itu tidak bisa dijelaskan dengan teori.
Menjadi tua itu sebuah hukum alam, kita semua akan menua, tetapi menjadi dewasa saat usia bertambah tua adalah pilihan.
Benar adanya kata-kata "Usia hanyalah sekadar angka" karena usia bukan patokan yang mengikat soal kedewasaan.
Meski kedewasaan bertambah matang seiring berjalannya waktu, tetapi prosesnya tidak sama satu sama lain.