Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Banyak yang Benci Senin?

5 Maret 2023   21:37 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak orang yang membenci Senin. (Foto: Unsplash.com/Annie Spratt)

Banyak anekdot yang bermula dari keluhan mengapa Senin ke Minggu terlalu lama, sedangkan Minggu ke Senin terlalu singkat.

Banyak yang masih nyaman dengan hari libur, tetapi ada juga yang merasa sepekan sudah terlalu melelahkan sehingga Senin masuk pun terasa hari liburnya sedikit.

Mereka menyukai liburan bukan berarti malas untuk beraktivitas, mereka sudah kelelahan untuk bergelut dengan aktivitas rutin.

Begitu tanggal merah atau cuti bersama, Senin tidak lagi dibenci, justru menjadi surga dunia karena menjadi long weekend.

Bukan berarti menjadi benci dengan Selasa, mereka justru menjadikan Senin sebagai hari peralihan dari libur ke rutinitas.

Tidak seperti normalnya yang hari Minggu-nya adalah liburan sekaligus pengondisian diri sebelum kembali dalam aktivitas semula, ini yang membuat Minggu terasa singkat sekali.

Jadi, sangat tidak pantas untuk menghakimi orang-orang yang membenci Senin karena sudah terlewat dari rasa lelah sepekan sebelumnya.

Mereka yang resah dengan hadirnya Senin mengalami kejenuhan rutinitas dan merasa istirahatnya kurang lama.

Sebenarnya, mereka baru bisa beradaptasi untuk kembali dalam aktivitas seperti biasanya mulai Selasa dan seolah baik-baik saja setelahnya.

Ada baiknya untuk memberikan mereka semangat atau setidaknya menawarkan bantuan untuk cerita.

Barangkali, mereka membutuhkan penyemangat atau penolong mereka dari rasa depresi dengan hadirnya Senin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun