Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Baik untuk Umbar Kesalahan Pekerja Secara Terbuka

28 Februari 2023   06:03 Diperbarui: 28 Februari 2023   06:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengumbar kesalahan pekerja secara terbuka di forum rapat evaluasi justru memiliki efek yang tidak baik. (Foto: Unsplash.com/Campaign Creators)


Dalam dunia kerja, para atasan selalu mengawasi kinerja setiap pekerjanya melalui evaluasi dalam kurun waktu tertentu.

Tujuannya jelas, yaitu agar membentuk pekerja yang lebih baik dan mencapai visi dan misi dari tempat tersebut.

Tidak ada satu pun pekerja yang sempurna, mereka pasti pernah terpeleset dalam kesalahan, baik disengaja maupun tidak.

Dari evaluasi tersebut, para pekerja yang masih kurang terarah atau sering salah bisa diajak agar bisa memperbaiki kesalahannya.

Namun, saat evaluasi, ada saja tipe pimpinan tempat kerja yang mengumbar kesalahan pekerja secara terbuka, langsung ketika orang tersebut ada.

Bahkan, ada yang langsung menghakimi pekerjanya yang melakukan kesalahan tanpa mengetahui apa alasan di balik kesalahan itu.

Meskipun sang bos berkilah tidak bermaskud merendahkan pekerja, tetap saja ini tidak bisa debenarkan karena sudah menyinggung.

Suasana omongan atau ketikan bos saat menghakimi akan memiliki energi negatif yang membuat pekerjanya tidak nyaman.

Bos mereka pasti akan berdalih mengumbar kesalahan mereka dalam rangka agar yang disinggung bisa berbenah

Tidak semua kesalahan dalam lingkungan kerja bisa diumbar di pertemuan dalam rangka evaluasi, apa pun alasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun