Mohon tunggu...
Mohammad TaufiqAziz
Mohammad TaufiqAziz Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dosen

Memantau dunia pendidikan, khususnya pendidikan secara umum, pendidikan Islam, pemikiran pendiidkan Islam, sejarah dan sepak bola. Saat ini sebagai pengajar di SMK Pesat IT Xpro dan Dosen di kampus swasta.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mendidik Anak Ala Nabi Ibrahim

29 November 2022   11:15 Diperbarui: 29 November 2022   11:25 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10. Menyertai setiap langkah dan pilihan anak dengan doa

Kekuatan orang tua selain kasih sayang dan didikannya adalah doanya. Doa adalah senjatanya orang yang beriman, begitulah sabda Nabi Muhammad Saw. Kalau sebelum memiliki anak kita berdoa agar diberikan keturunan yang shaleh, maka setelah mendapatkan anak, doa orang tua makin sering dan makin luar biasa kualitasnya. 

Dan inilah rahasianya mengapa Nabi Ibrahim yang demikian jauh terpisah jarak dari Ismail, belau berdua tetap memiliki hubungan hati. Ketika Ibrahim datang, Ismail tidak meragukan keshalihan ayahnya. Mengapa? Karena Nabi Ibrahim terus mendoakannya.

Doa Nabi Ibrahim untuk anaknya ini luar biasa panjang. Sebagiannya diabadikan Al Quran dalam surat Ibrahim ayat 35-41, hampir satu halaman mushaf. Padahal biasanya, doa para Nabi itu pendek-pendek. Doa Nabi Adam saat bertaubat setelah diturunkan ke bumi hanya satu baris. Doa Nabi Yunus saat ditelan ikan hanya satu baris. Namun doa Nabi Ibrahim untuk anaknya hampir satu halaman mushaf.

Sudahkah kita mendoakan anak-anak kita dengan doa yang sungguh-sungguh, khusyu' dalam munajat yang panjang?

Lalu bagaimana dengan Siti Hajar? Bunda Siti Hajar juga memiliki kebaikan-kebaikan seperti suaminya. Mulai dari keyakinannya kepada Allah dan kekuatan tawakkalnya ketika ditinggalkan di Makkah berdua dengan bayi Ismail, sampai ketaatannya kepada Allah.

Peran besar Hajar adalah mendidik Ismail ketika terpisah jarak dari Ibrahim sesuai prinsip parenting Ibrahim tersebut. Ditambah menceritakan kebaikan-kebaikan Ibrahim pada Ismail sehingga meskipun tidak melihat langsung, Ismail bisa memvisualisasikan ayahnya yang luar biasa sehingga cinta dan hormat kepada beliau. Ia juga selalu merindukan ayahnya sehingga ketika pulang, disambutnya dengan penuh cinta dan penghormatan.

Akhirnya di penghujung tulisan ini, kita berusaha semaksimal mungkindan berdoa kepada Allah Ta'ala agar menjadikan kita semuanya mampu mendidik anak seperti Nabi Ibrahim dan Istrinya. Semoga sedikit tulisan ini menginsiparsi, Amin ya Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun