Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setelah Pertemuan Jokowi-Prabowo, Saya Baru Percaya Fadli Zon

14 Juli 2019   06:29 Diperbarui: 14 Juli 2019   13:11 7886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi-Fadli Zon-Prabowo/Foto by Tribunnews.com

Sabtu, (13/7/2019), menjadi hari bersejarah dalam sistem demokrasi Indonesia. Dua tokoh utama yang ditunggu-tunggu akhirnya bertemu juga. Pertemuan yang pertama kali setelah Pilpres 2019 itu dilakukan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Stasiun itu menjadi saksi bisu naik  levelnya dunia perpolitikan Indonesia.

Setelah pertemuan ini, saya akhirnya ingat pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang sempat ramai beberapa waktu lalu, yakni sosok Prabowo yang dinilai sebagai negarawan sejati dan Jokowi dinilai sebagai salesman.

Di sini, saya tidak mau membahas tentang Jokowi. Biarkan itu menjadi fantasi Fadli Zon dalam mengungkapkan sakit hatinya kepada Presiden Jokowi. Saya hanya akan membahas Prabowo yang di mata Fadli Zon sebagai negarawan sejati.

Alasan Fadli Zon mengatakan itu karena sebelumnya ada pernyataan Prabowo yang menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pilpres 2019. Prabowo juga menyebut soal keadilan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.

Selanjutnya, Prabowo juga mengimbau agar para pendukungnya tetap bersemangat dalam berjuang untuk Indonesia, karena ingin mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur, ingin mewujudkan Indonesia yang sungguh-sungguh merdeka, merdeka secara politik, merdeka secara ekonomi, dan merdeka secara budaya.

Selain itu, Prabowo juga ingin kekayaan Indonesia dinikmati seluruh rakyat Indonesia, ia juga ingin menghentikan mengalirnya kekayaan Indonesia lari ke luar negeri. Dan semua itu harus tetap diperjuangkan meskipun tidak berada di dalam pemerintahan.

Dari beberapa pernyataan itu, Fadli menyebut pernyataan Prabowo itu merupakan negarawan dan menurutnya bangsa ini sudah kehilangan kesempatan dipimpin seseorang dengan kualitas demikian.

Nah, setelah pertemuan Jokowi-Prabowo kemarin, memori tentang pernyataan Fadli Zon itu keluar kembali. Bagi saya, pernyataan bahwa Prabowo adalah negarawan sejati, terbukti dalam pertemuan itu. Baru kali ini pula saya percaya kepada Fadli Zon. Maaf bang... sebelumnya saya tidak pernah sependapat dengan Anda.

Kenapa saya setuju dan menganggap Prabowo sebagai negarawan sejati? Karena dia akhirnya berhasil mengubur mimpi dan ambisi untuk menjadi presiden republik ini. Dia mampu menerobos dinding-dinding keangkuhan demi kepentingan negara, demi keamanan dan kenyamanan Republik Indonesia ini.

Padahal kita ingat betul, sejak awal Prabowo dan pendukungnya sudah mengklaim menang dan beberapa kali pula dia mendeklarasikan kemenangannya di Pilpres 2019. Pendukungnya pun demikian, sudah menganggap Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia.

Berbagai kegaduhan dan asal klaim itu berakhir pada gugatan di Mahkaman Konstitusi (MK). Dan kebenaran hakiki memang tidak bisa dikalahkan, gugatan Prabowo-Sandi pun keok di MK. Drama pun terus berlanjut hingga persyaratan tentang rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi adalah pemulangan Rizieq Shihab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun