Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Begini Cara Bu Risma Berdayakan Toko Kelontong, Bagaimana dengan Daerahmu?

11 Juli 2019   05:25 Diperbarui: 11 Juli 2019   20:30 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu contoh toko kelontong (kaderbisnis.com)

Toko kelontong semakin tergerus dan nyaris punah di beberapa daerah perkotaan. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi di Kota Surabaya. Di Kota Pahlawan, toko kelontong dikuatkan jaringannya dan dibentuk koperasi-koperasi tiap kecamatan, sehingga para pelaku usaha toko kelontong itu bisa terus survive di tengah perkembangan zaman.

Para pelaku usaha toko kelontong ini juga diberikan pengarahan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Bahkan, diberikan training pelatihan dari narasumber yang sudah disiapkan Dinas Perdagangan Kota Surabaya.

Pelatihan itu di antaranya penataan toko, pengelolaan administrasi stok barang dan keluar, pengelolaan keuangan masuk dan keluar serta pemasaran dan penjualannya.

Ternyata, Wali Kota Risma memang sengaja mengumpulkan para pelaku usaha toko kelontong ini karena banyak di beberapa daerah perkotaan, toko kelontong ini semakin lama semakin punah.

Namun di Surabaya, Wali Kota Risma tidak mau hal itu terjadi. Malah sebaliknya, ia menginginkan toko kelontong itu bisa terus hidup dan semakin survive.

Ia juga sadar bahwa tidak mudah untuk menghidupkan dan membuat mereka terus survive. Namun, semua itu bukan tidak mungkin untuk dilakukan bersama-sama. Makanya, Pemkot Surabaya membentuk mereka per kelompok di setiap kecamatan. Dalam prosesnya, pasti ada yang jalan dan ada pula yang tidak. Nah, yang tidak jalan itu akan kemudian terus dievaluasi.

Dengan adanya koperasi itu, maka mereka akan bisa membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk tokonya secara bersama-sama. Apabila membeli bersama-sama dengan jumlah yang banyak, maka dipastikan harganya akan lebih murah, sehingga sangat cocok untuk dijual kembali dan keuntungannya bisa lebih besar.

"Kami juga ajari dan training mereka pengelolaan toko dan keungannya," kata Bu Risma saat diwawancara media.

Melalui cara seperti ini, Wali Kota Risma berharap para pelaku usaha toko kelontong ini akan survive. Jika sudah survive, maka bisa dipastikan mereka akan bisa bersaing meskipun banyak toko modern.

Apalagi, jumlah penduduk Kota Surabaya terus bertambah. Artinya, kebutuhan sehari-hari warga akan semakin bertambah. Toko kelontong ini akan menjadi solusi solutif karena mereka sendiri yang menjadi juragan dan pelayan bagi tokonya masing-masing.

Bahkan, nanti mereka bisa membuka lowongan kerja baru, minimal anak cucunya yang akan melanjutkan usahanya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun