Mohon tunggu...
Mohammad Setiawan
Mohammad Setiawan Mohon Tunggu... Karyawan Sawasta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Slogan Three Musketeers Membawa Paris Saint Germaint ke Treble Winner !

18 April 2025   19:25 Diperbarui: 18 April 2025   19:25 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Paris Saint Germain, Mereka adalah klub sepak bola terpopuler di Perancis dan salah satu tim yang paling banyak didukung oleh penggemar sepakbola di dunia. Paris Saint Germain ( PSG ) menapak naik menjadi salah satu raksasa dan terkaya di dunia  sepakbola  sejak dibeli oleh Tamim bin Hamad Al Thani melalui Qatar Sport Investment pada tahun 2011. Sudah banyak pemain bintang dan mahal yang dibeli oleh PSG termasuk Lionel Messi, Neymar, Kilyan Mbappe bermain dalam satu team , pelatih pun sudah gonta ganti mulai dari Unay Umery, Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino. Walaupun dengan pemain bertaburan bintang namun prestasi " Les Parisiens " hanya mampu menjadi juara local perancis saja yaitu Juara Ligue 1 dan piala Perancis.  Pemain pemain mahal sepertinya tidak menjamin PSG menjadi klub seperti Real Madrid yang mampu menjadi juara piala Champion atau  " Si Kuping Besar " beberapa kali, entah si pemain hanya mementingkan uang kontrak saja atau pelatihnya tidak mampu meracik sebuah tim maut, namun yang jelas PSG hanya mampu menjadi pecundang saja di kejuaraan Eropa. Impian pemilik PSG untuk bisa mengangkat trofi Liga Champions sampai sekarang belum terwujud bahkan prestasi PSG masih jauh dari kata " mengesankan " karena paling sering sudah kandas di perempat final atau 16 besar, padahal mereka memiliki bejibun pemain bintang dari mulai Kiper sampai penyerang. Namun apa daya , modal yang bagus ternyata tidak bisa digunakan sesuai fungsinya. Bayangkan ,  Lionell Messi  adalah jagoan Barcelona dan Argentina yang sudah banyak memberikan piala juara kepada Klub dan Negaranya, Neymar adalah pemain termahal dunia dan juga sudah memberikan juara kepada Barcelona dan Brazil, Mbappe adalah sang pangeran Perancis yang justru bisa memberikan piala ke Tim Ayam Jantan. Kiper Donnarumna merupakan palang pintu Italia dalam memperoleh gelar juara Eropa . Tapi anehnya nama-nama besar itu belum bisa memberikan gelar juara Eropa ataupun Dunia kepada Les Parisiens.

   Pelatih pun sudah gonta ganti dan semuanya adalah kualitas dunia semacam Unay Emery yang berhasil membawa Sevilla berkali-kali menjadi juara piala UEFA dengan pemain -- pemain biasa. Pelatih yang mungkin paling berhasil adalah Tjomas Tuchel dimana bisa memberikan gelar domestic dan mampu mengantarkan PSG ke final liga Champion tahun 2020 melawan Bayern Munich dan hanya kalah tipis 1-0 dimana gol di cetak oleh eks pemain PSG sendiri yaitu Kingsley Coman. Namun Tuchel di pecat pada musim selanjutnya karena hasil kurang memuaskan di Liga dan Champions. Penggantinya adalah Mauricio Pochettino, dan sudah diduga sebelumya sang pelatih dianggap gagal karena prestasi PSG hanya di domestic saja dan kurang komunikatif dengan pemainnya terutama dengan Lionel Messi. Pengganti Pochettino , Christophe Galtier juga gagal total dalam menangani PSG dan dipecat setelah hanya semusim melatih tim Paris ini. Dari moment inilah pemilik PSG Qatar Sport Investment mulai menyadari bahwa uang adalah bukan segalanya dimana pemain pemain mahal yang dibeli tidak memberikan kontribusi maksimal kepada klub ditambah kualitas pelatih yang bagus namun tidak mampu menggabungkan pemain mahal menjadi tim sepakbola yang kuat.

  Luis Enrique adalah pelatih selanjutnya. Sang pelatih ini adalah benar-benar kualitas dunia baik pada saat masih jadi pemain ataupun pada saat jadi pelatih . Enrique adalah pemain Barcelona selama delapan musim dan sudah banyak memberikan gelar juara kepada klubnya. Ia dipercaya menjadi kapten klub tersebut. Di Level nasional pernah meraih medali emas sepak bola Olimpiade Barcelona tahun 1992. Setelah pensiun Enrique beralih menjadi pelatih dan pernah menangani berbagai klub seperti AS Roma, Celta Vigo dan tahun 2014 kembali ke Barcelona sebagai pelatih, Selama tiga tahun melatih Barcelona sang pelatih memberikan Sembilan gelar ke Barcelona termasuk juara domestic, Piala Champioms musim 2014.2015, Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub FIFA tahun 2025. Komplit memang prestasi Enrique baik sebagai pemain dan pelatih, tapi apakah mampu menangani klub milik orang Perancis ini ?.

  Luis Enrique sudah mempunyai rencana buat PSG yaitu membangun team muda yang penuh semangat dan gairah dalam permainan sepakbola. Pelatih membuang semua pemain bintang dari PSG , terakhir adalah Mbappe yang dijual ke Real Madrid sehingga PSG tak lagi punya pemain bintang yang menonjol.Pelatih asal Spanyol itu menyebut  " kini bintang PSG adalah timnya dengan menyebut bahwa bintang yang bersinar lebih terang dari yang lainnya, itulah tim. Itulah bintangnya, tim ", Ini luar biasa. Anda bisa lihat dilapangan, satu untuk semua dan semua untuk satu seperti slogan Perancis Three Musketeers. Revolusi Paris Saint Germain mulai berjalan dan diterapkan oleh sang pelatih dengan meramu dan meracik pemain-pemain muda dan tidak terkenal untuk bisa menjadi kuda pacu dalam permainan sepakbola modern. Pemain seperti Bradley Barcola, Warren Zaire-Emery, Vitinha, Joao Neves,  Ousmane Dembele, Kvaratskhelia, Mendes, Hakimi, Fabio Ruiz, Marquinhos, Donnarumna menyatu dalam sebuah permainan sepakbola menyerang dengan segala pergerakan bak music orchestra yang tujuannya adalah menyarangkan bola ke gawang lawan. Pemain belakang, tengah, depan saling berkaitan satu sama lain yang tujuannya adalah mencetak gol. Sudah sering dilihat seorang bek kanan A.Hakimi bisa tiba-tiba muncul di depan gawang dan mencetak gol ke gawang lawan dan sebaliknya seorang penyerang semacam Dembele bisa ada di garis belakang turut menghalau serangan lawan. Hebatnya permainan PSG sangat enak dilihat dalam dunia sepak bola sampai sampai Thierry Henry berkomentar  " Anda butuh tim yang bisa bermain bersama dan bermain baik dengan bola atau tanpa bola. Paris Saint Germain , Wow ".

   Perjuangan Luis Enrique dan anak-anak PSG mulai menunjukkan hasil significant. Mereka sudah memastikan juara Liga Perancis bulan April ini dan merupakan yang tercepat di semua liga Eropa. PSG sekarang mengincar juara piala Perancis karena sudah berada di final dan akan menghadapi Reims tanggal 25 Mei mendatang dan akan diprediksi akan dimenangkan oleh PSG. Dan puncaknya adalah harapan PSG mampu menjuarai piala Champions, Piala yang belum pernah mereka raih di era sepakbola modern ini. Langkah ini sudah dimulai dengan gemilamg dengan mencapai semifinal Piala Champions setelah dengan perkasa menyingkirkan wakil Inggris Aston Villa dengan pertandingan dramatis . menang di Leg pertama di Paris 3-1 , namun kalah di Leg 2 di Villa Park dengan skor 2-3. Namun dilihat dari pertandingan tersebut PSG menunjukkan kelasnya sebagai tim yang menyatu, bahu membahu untuk menaham gempuran pemain Aston Villa dan disinilah Donnarumna menunjukkan kelasnya sebagai kiper dunia yang mempunyai daya magic ketika bermain di tanah Inggris.

  Sang pelatih Luis Enrique tampaknya telah berahasil menanamkan filosofi permainan sepak bola dengan benar. Pemain yang siap bertempur adalah pilihan pelatih yang akan dimainkan tidak peduli pemain bintang atau tidak, permainan bola adalah bersama satu tim tidak boleh egois persis seperti slogan three musketeers yaitu satu untuk semua , semua untuk satu. Semboyan ini mengajarkan nilai setia kawan daan akan selalu saling mendukung dan siap bertarung sampai menang. Semboyan ini kelihatannya berjalan dengan baik di tim PSG yang selalu bermain dengan kompak dan menyatu sama lain. Tidak ada pemain bintang di PSG sehingga permainan berjalan sesuai dengan keinginan sang pelatih yang memang mempunyai filosofi sepakbola dengan baik. Setelah mampu menjadi juara Liga Perancis, Kita tunggu saja apakah PSG mampu menjuarai treble winner tahun ini. Bravo Paris Saint -- Germaint !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun