Mohon tunggu...
Mohammad Setiawan
Mohammad Setiawan Mohon Tunggu... Ilustrator - Karyawan Sawasta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Balap

Keberanian Max Verstappen VS Kelicikan Michael Schumacher Dalam Balapan F1

17 November 2024   22:14 Diperbarui: 17 November 2024   22:22 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Balapan mobil F1 saat ini makin digilai oleh fans dan penggemar balapan mobil di seluruh dunia. Dari tahun ke tahun balapan ini menghasilkan pembalap pembalap F1 yang melegenda seperti Alain Prost, Ayrton Senna, Niki Lauda, Mika Hakkinen, Michael Schumacher, Fernando Alonso, Sebastian Vettel ,Nico Rosberg, Lewis Hamilton dan jangan lupa Max Verstappen sudah mulai masuk menjadi nama yang melegenda dan popular di mata penggemar F1. Max membuktikan dengan kehadirannya , balapan F1 menjadi lebih menarik dan tidak membosankan semenjak era Lewis Hamilon yang memenangi GP F1 sebanyak 7 kali tanpa ada perlawanan yang berarti dari pembalap lainnya. Dengan kehadiran Max yang sering menimbulkan kontroversi menyebabkan penggemar F1 selalu menunggu balapan yang penuh kontroversi dan kejutan.

  Sebelum era Max Vertappen, di tahun 1990-an sampai awal tahun 2000-an munculah nama Michael Schumacher yang mampu menjadi juara dunia 7 kali di tahun 1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004 di dua team yang berbeda yaitu Benetton dan Ferrari. Schumy merupakan pembalap F1 yang mempunyai pengalaman membalap yang panjang sejak bergabung dengan tim Jordan tahun 1991sampai terakhir bergabung dengan tim Mercedes tahun 2010 walaupn tak bisa mengulangi pencapaian fenomenalnya.Menarik untuk melihat Max Verstappen dengan Michael Schumacher saat berkiprah di dunai balap F1. Dari kedua pembalap ini mana yang paling brutal , jenius dan menimbulkan kontroversi sehingga membuat dunia balap F1 semakin menarik dan selalu ditunggu penggemar.

  Max Verstappen  mulai debut di F1 tahun 2015 bersama tim junior Red Bulls, Scuderia Toro Rosso di balapan Gp 1 Australia. Artinya Max mulai balapan pada usia 17 tahun dan menjadikanya sebagai pembalap paling ,uda yang berlaga di balapan F1 dan tidak mungkin akan terpecahkan oleh pembalap lain karena aturan dari FIA yang menetapkan usia minimum pembalap adalah 18 tahun kecuali ada aturan regulasi dari FIA terhadap pembalap tertentu yang memenuhi standart FIA untuk bisa membalap sebelum usia 18 tahun.Selain sebagai pembalap termuda , Max mampu menjadi pembalap paling muda yang meraih kemenangan di GP 1 yaitu di tahun 2016 di GP Spanyol brsama tim Red Bulls diusia yang masih muda yaitu 17 tahun. Bayangkan dimana usia 17 tahun dimana masih banyak pemuda pemuda yang masih bermalas-malasan dan masih bermain-main , Max mampu membuat tercenggang mata penggemar dunia F1 di dunia dengan super keberanian dan perhitungan yang matang mampu mengendarai mobil dengan kecepatan 300/km jam menjadi kampium di GP 1 Spanyol tahun 2016.

 Sisi kontroversial Max Verstappen sudah dimulai cara membalapnya yang cenderung agresif dan maju terus , artinya Max akan terus melaju dengan mobilnya dengan resiko pembalap di depannya akan tersenggol atau tergelincir pada saat terjadinya overtake. Pembalap yang sering berkomentar adalah Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel. Kedua pembalap ini memang dikenal sebagai pembalap yang ' sopan " atau pembalap yang membalap sesuai dengan aturan. Balapan adalah kecepatan dan pembalap membutuhkan mobil dan skill untuk menjadi yang tercepat dan ini membutuhkan sisi kebrutalan dan kontroversi dari pembalap untuk menjadi tercepat dan terkenal,Cara mengemudi Max sangat menakutkan pembalap lain, bagaimana Max mampu melakukan overtake mobil didepannya tanpa pandang bulu sampai mobil lawannya keluar lintasan. Kebrutalan mengemudi Max terjadi baik di lintasan maupun lintasan basah. Keunggulan Max dibanding dengan pembalap lain adalah Fokus, Max selalu fokus dalam membalap yaitu bagaimana menjadi juara dan tidak mengeluh mengenai kondisi mobilnya. Bagaimana di tahun 2021 dengan mobil Red Bulls dengan mesin Honda melawan Mercedez yang mempunyai mesin paling canggih Max mampu melibas Lewis Hamilton di seri terakhir di Abu Dhabi. Dibalapan ini Max mampu membuktikan bahwa mental dan fokus berperan dalam kemenangannya di lap terakhir yang penuh kontroversi.

  Sisi Kebrutalan Max adalah seringnya pada saat start balapan berada pada posisi belakang atau buncit tetapi mampu menjadi juara atau mencapai posisi podium. Contoh pada saat balapn di GP Rusia tahun 2021 , Max start di posisi paling buncit tetapi mampu meraih posisi ke dua di balapan yang penuh chaos karena turunnya hujan . Banyak pembalap yang tergelincir atau menabrak pembatas , justru Max dengan keberanian dan kebrutalannya mampu meluncur dan meraih podium runner up. Terakhir dibalapan GP Brasil di sirkuit Interlagos tahun 2024 , Start di posisi 17 mampun meraih juara dimana balapan yang dibarengi dengan hujan lagi-lagi bisa ditaklukan oleh Max dengan keberaniannya dalam memacu mobil dengan sempurna. Walaupun Max cenderung temperamental tetapi tidak pernah berusaha bermain licik artinya mencelakai dengan sengaja pembalap lain. Itulah Max Verstappen.

  Bagaimana dengan Micahel Sechumaker ? pembalap Jerman ini dengan ketekunannya mampu menjadi juara sebanyak 7 kali . Schumy membalap dengan tenang dan sedikit licik untuk bisa memenangi balapannya. Kontroversi balapan yang paling diingat oleh fans F1 adalah di GP Australia tahun 1994. Schumy yang membela Benetton hanya unggul satu poin saja dengan pembalap William Damon Hill. Ketika balapan berlangsung Damon Hill berhasil mendekati Schumy, dan Schumy dengan sengaja memotong jaur Damon Hill dan menyebabkan keduanya bertabarakan. Keduanya pun tidak bisa melanjutkan balapan, namun akibatnya gelar juara menjadi milik Schumacker. Semua orang mengkritik kelakuan Schumy ini dan menyebutnya tak punya sikap sportif. Kemudian kejadian di GP F1 Eropa tahun 1997 ketika Schumy di kokpit Ferrrai menyeruduk mobil Jacques Villenueve dan masih banyak kontroversi lainnya.

  Cara mengemudi Schumi berbeda dengan Max Verstappen. Schumi lebih tenang dalam mengemudi , namun Max dalam mengemudi lebih agresif sejak mulai membalap diusia 17 tahun, Max cenderung ugal ugalan dalam mengemudikan mobilnya dalam balapan, Max tidak perduli dengan situasi apapun dalam balapan., yang penting melaju ke depan dan mencapai finish. Dengan kehadiran Max yang sedemikian brutal, mampu membuat dominasi Lewis Hamilton berantakan dalam memenuhi keinginannya mencapai gelar yang kedelapan. Tahun 2021 merupakan titik balik puncak balapan F1 menjadi balapan yang paling diminati oleh fans dan penggemar balapan mobil dunia. Max mampu membuat balapan menjadi sangat menarik dan tidak membosankan dan selalu ditunggu kejadian kejadian yang penuh kejutan dan kontroversi. Max mampu menjadi juara dunia di tahun 2021, 2023, 2023 dan ditunggu juara dunia tahun 2024 di sirkuit Las Vegas nanti tgl 23 November 2024. Di Usia yang masih muda Max tampaknya masih akan banyak meraih gelar F1 di masa datang !.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun