Mohon tunggu...
Mohammad Irfai
Mohammad Irfai Mohon Tunggu... Editor - mohammad irfai

SELAMAT DATANG DI KOMPASIANA

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tumpukan Sampah di Tengah Gagap Gempitanya Sirkuit Mandalika

12 April 2022   09:56 Diperbarui: 12 April 2022   10:34 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mandalika merupakan suatu wilayah di daerah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pada awalnya Mandalika oleh warga setempat digunakan sebagai tempat untuk berjualan dengan total 112 lapak. 

Sejak tahun 2019 pemerintah pusat memutuskan untuk membangun sirkuit di Mandalika, kabar tersebut mendapatkan pro dan kontra oleh masyarakat. Warga yang mendukung percaya bahwasannya sirkuit tersebut nantinya akan lebih menghidupkan perekonomian daerah, sedangkan bagi warga yang menolak berpendapat jika adanya sirkuit tersebut justru dapat mematikan perekonomian warga. 

Hal tersebut didasari oleh pemerintah daerah yang mengeluarkan peraturan terkait pelarangan untuk berjualan di sekitar area sirkuit Mandalika. Lapak warga yang tadinya berjumlah 112 kini berkurang menjadi 96 lapak saja, tidak tersedianya lahan untuk berjualan karena telah diambil alih oleh pemerintah (Jauhariah, 2020).

Namun, meskipun demikian pembangunan sirkuit Mandalika tetap dilanjutkan dan rampung setelah 2 tahun lamanya sebagai proyek pembangunan. 

Pemerintah mencanangkan wilayah Mandalika untuk mengikuti perkembangan bidang teknologi khususnya otomotif. Hal ini dikarenakan meningkatkan minat masyarakat pada dunia otomotif. Sehingga dibuatlah perancangan kebijakan tentang pembuatan Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Strategis di wilayah Mandalika. 

Diharapkan adanya fasilitas olahraga seperti sirkuit balap skala internasional akan menjadi nilai plus serta dapat menambah devisa negara (Akbar, dkk., 2021). Mendekati akhir tahun 2021 konsepsi tersebut terwujud dengan digelarnya perhelatan berskala internasional yaitu MotoGP bulan Oktober lalu.

Sirkuit internasional Mandalika seolah mampu menarik atensi tidak hanya masyarakat lokal tetapi wisatawan mancanegara yang memutuskan untuk datang berkunjung. Hal ini bukan tanpa sebab mengingat sirkuit Mandalika memiliki keunikan tersendiri yang berbeda. 

Berlokasikan di salah satu 5 destinasi super prioritas Indonesia, Mandalika memiliki estetika alam yang mempesona mata. Pengunjung tidak hanya disuguhkan sirkuit balapan tetapi dapat menyaksikan deburan pasir putih dengan jajaran bukit asri sebagai latar belakangnya. 

Tidak hanya olahraga otomotif, terkadang beberapa peselancar internasional datang berkunjung mencoba menaklukan deburan ombak di pantai sekitar Mandalika. Di tahun 2017, Mandalika termasuk ke dalam lima sektor pembangunan internasional karena memenuhi tiga sektor yang meliputi maritim, pariwisata, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (Satrio, 2021).

Secara konsep sirkuit Mandalika memiliki julukan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika yang mengimplementasikan konsep street circuit. Artinya selain fungsi utama sebagai sirkuit balap, area sampingnya masih dapat digunakan untuk kegiatan olahraga seperti jogging atau sekadar berjalan-jalan menikmati pemandangan apabila tidak ada kompetisi balapan. 

Sirkuit Mandalika mempunyai panjang lintasan 4,31 kilometer dengan jumlah tikungan lintasan ini berjumlah 17 (Wirajaya, 2021). Sejak diselenggarakannya event MotoGP pada bulan Oktober 2021, beberapa pembalap dunia seperti Fabio Quartararo, Marc Marquez, Jack Miller, Joan Mir, Johan Zarco, hingga Brad Binder berbondong-bondong mendatangi Mandalika untuk menjajal tikungan sirkuit terbaik di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun