Mohon tunggu...
Mohammad Hisar Silalahi
Mohammad Hisar Silalahi Mohon Tunggu... Buruh - Mantan buruh

Pernah gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pertama Ikut Sea Games, Indonesia Langsung Juara Umum

8 Desember 2019   23:55 Diperbarui: 9 Desember 2019   18:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia baru ikut menjadi negara peserta SEA Games pada SEA Games IX di Kuala Lumpur Malaysia tahun 1977. Padahal event besar olah raga negara-negara Asia Tenggara tersebut sudah dimulai sejak tahun 1959.

Di awal berdirinya memang namanya bukan SEA Games, melainkan SEAP Games, yang merupakan singkatan dari South East Asian Peninsular, atau Pesta Olahraga Negara-Negara Semenanjung Asia Tenggara. Anggotanya terdiri dari 6 negara yakni Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Laos dan Burma (kini Myanmar). SEAP Games I diadakan di Bangkok tanggal 12-17 Desember 1959.

Namun "aneh"nya hingga tahun 70-an , keinginan kuat Indonesia dan Filipina untuk bergabung tidak mudah, kalau tak mau dikatakan selalu ditolak terutama oleh Thailand dengan argumentasi bahwa SEAP Games adalah urusan keluarga kecil negara-negara semenanjung.

Memang benar negara Indonesia dan Filipina tidak terletak di semenanjung Asia Tenggara. Tapi benarkah persoalan sesungguhnya hanya soal "semenanjung" semata?

Alasan lain yang tak pernah diucapkan dengan kata-kata bisa saja ada. Misalnya mungkin saja saat itu Thailand sudah tahu potensi besar olah raga Indonesia sehingga bila diajak bergabung, maka ada dominasi yang terganggu.

Tetapi sejak awal SEAP Games memang terus mengalami kendala dalam penyelenggaraannya, terutama dalam hal penetapan negara tuan rumah. Bahkan untuk agenda rencana penyelenggaraan SEAP Games IX sempat terjadi situasi di mana tidak ada satu pun negara anggota yang bersedia jadi tuan rumah. Untunglah pada SEAP Games VIII di Bangkok, SEAP Federation Council bersidang dan Malaysia menyatakan siap jadi tuan rumah SEAP Games IX dengan syarat asal....(jreng jreng jreeengngng...) Indonesia dan Filipina diterima sebagai anggota baru. Dan alhamdulillah persyaratan tersebut dapat diterima secara aklamasi oleh seluruh negara-negara anggota SEAP.

Tak lama setelah itu para anggota SEAP Federation sepakat untuk mengganti nama menjadi South East Asian Games Federation  Dan SEAP Games pun berubahlah menjadi SEA Games.

Maka untuk pertama kalinya, Indonesia dan Filipina mulai turut sebagai negara peserta pada SEA Games IX Kuala Lumpur 1977. Dengan demikian bisa dikatakan juga nama SEA Games pun untuk pertama kalinya digunakan secara resmi bersamaan dengan bergabungnya Indonesia dan Filipina.

Apa makna SEA Games IX bagi Indonesia saat itu?

Terutama setelah SEA Games IX di Kuala Lumpur yang berlangsung tanggal 19-26 Desember 1977 berakhir, Indonesia tak hanya telah resmi sebagai anggota SEA Games yang turut bertanding. Namun lebih dari pada itu , dengan sangat bangga dan penuh selebrasi karena ternyata langsung merebut juara umum di antara 7 negara peserta.

Kontingen Indonesia yang diperkuat 265 atlet dari 18 cabang olah raga berhasil mengukir sejarah dengan merebut :

62 medali emas

41 medali perak

34 medali perunggu.

Sedangkan Thailand di petingkat 2 dengan 37 medali emas, 35 perak dan 33 perunggu.

Filipina pun langsung masuk 3 besar di peringkat 3 dengan 31 emas, 30 perak dan 30 perunggu.

Malaysia sendiri yang telah "berjasa" mengantarkan Indonesia dan Filipina ke SEA Games, justru "hanya" menempati peringkat 5 dengan 21 emas, 17 perak dan 21 perunggu. Namun sekali lagi, Malaysia jelas telah berjasa.

)( )( )(

Penulis sendiri masa itu masih kelas 1 SMA dan dengan semangat tinggi tiap hari mengikuti beritanya di koran, radio dan TVRI ( belum ada stasiun televisi swasta ). Saya ingat waktu itu Indonesia langsung unggul pada cabang olah raga renang, tinju, bulutangkis, panahan, tenis, tenis meja, serta balap sepeda.

Yang paling mendominasi adalah renang. Dari 27 nomor yang dipertandingkan, Indonesia berhasil merebut 21 medali emas. Itu sekaligus memecahkan 3 rekor Asian Games dan 16 rekor SEAP Games. Bintang renang Indonesia saat itu adalah perenang putera muda belia berusia 19 tahun Kristiono Sumono. Perenang kita ini luar biasa perkasa. Dia berhasil mencetak "hattrick air" dengan memecahkan 3 rekor Asian Games nomor 200 meter gaya bebas atas nama Iwasaki ( Jepang ), nomor 400 meter dan 1.500 meter gaya bebas atas nama Cho Oh Yun (Korea Selatan ).Sekali lagi, itu luar biasa!

Selain Kristiono Sumono, Indonesia juga diperkuat para perenang putera tangguh lainnya seperti Item bersaudara ( Gerald Item, Robert Item dan John Item). Juga tak ketinggalan para perenang puteri seperti Maulinawaty Haryono, Anita Sapardjiman dan Nanik Suwadji.

Cabang tinju juga tak kalah gemilang. Dari 11 perinju yang diturunkan berhasil memetik 5 medali emas melalui petinju Johny Riberu, Wiem Gomies, Benny Maniani, Krismanto dan Syamsul Anwar Harahap. 

Anda tahu kan Syamsul Anwar yang terkenal itu?  Dia yang waktu itu turun di kelas welter ringan dengan usia 25 tahun, di babak final berhasil memukul KO petinju tuan rumah Koh Chan Lee dengan catatan waktu kemenangan tercepat, yakni pada menit pertama di ronde pertama. Dan di masa pensiunnya dari tinju, belakangan beliau tetap berjaya sebagai pengamat dan analis tinju di stasiun-stasiun televisi.

Ketangguhan Indonesia juga tampak jelas di cabang bulutangkis yang mencatat hanya "kehilangan" medali emas di nomor tunggal putri, tapi sukses meraup 6 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.

Cabang voli putra yang dikapteni Gugi Gustaman juga mempersembahkan emas setelah di final mengungguli Burma (Myanmar).

Tak ayal lagi, "Robin Hood"nya Indonesia masa itu, Donald Pandiangan dari cabang panahan (putera) juga mempersembahkan medali emas. Juga ada dari pemanah puteri Leanne Suminar.

Juga dari cabang menembak dengan atlit petembak puteri legendaris Lely Sampurno.

Tim tenis dengan atlit putera Atet Wiyono, Yustedjo Tarik dan Hardiman dan puteri yang terdiri dari Yolanda Sumarno dan Lita Sugiarto juga berhasil menumbangkan dominasi Thailand sebelumnya.

Tak ketinggalan tenis meja juga sukses dengan atlit-atlit seperti Empie Wisan, Faisal Rachman dan Diana Tejasukmana.

Cabang judo juga turut nengumpulkan medali emas bagi Indonesia.

Cabang olah raga lain yang saat itu juga harus diapresiasi setinggi-tingginya adalah balap sepeda yang sukses memborong 3 medali emas dalam nomor 100 km Team Time Trial, 4.000 m Individual Pursuit dan 4.000 m Time Trial. Pebalap sepeda Sutiyono saat itu berhasil dapat julukan "raja tanjakan".

Yang sayang kurang beruntung adalah cabang sepak bola, karena ketika Indonesia yang dikapteni Iswadi Idris berhadapan dengan Thailand di babak semi final, berakhir ricuh. Dan keputusan final panitia menyatakan kesebelasan Indonesia dianggap sebagai penyebab kericuhan. Dan... Indonesia "diganjar" kalah!

Namun secara keseluruhan SEA Games IX Kuala Lumpur 1977 sangatlah indah dikenang dan patut dicatat dengan tinta emas oleh dunia olah raga Indonesia.

Partisipasi perdana, namun langsung duduk di singgasana juara umum.

() () ()

Sumber-sumber referensi :

Satu

Dua

Tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun