Mohon tunggu...
Mohammad Hisar Silalahi
Mohammad Hisar Silalahi Mohon Tunggu... Buruh - Mantan buruh

Pernah gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pertama Ikut Sea Games, Indonesia Langsung Juara Umum

8 Desember 2019   23:55 Diperbarui: 9 Desember 2019   18:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda tahu kan Syamsul Anwar yang terkenal itu?  Dia yang waktu itu turun di kelas welter ringan dengan usia 25 tahun, di babak final berhasil memukul KO petinju tuan rumah Koh Chan Lee dengan catatan waktu kemenangan tercepat, yakni pada menit pertama di ronde pertama. Dan di masa pensiunnya dari tinju, belakangan beliau tetap berjaya sebagai pengamat dan analis tinju di stasiun-stasiun televisi.

Ketangguhan Indonesia juga tampak jelas di cabang bulutangkis yang mencatat hanya "kehilangan" medali emas di nomor tunggal putri, tapi sukses meraup 6 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.

Cabang voli putra yang dikapteni Gugi Gustaman juga mempersembahkan emas setelah di final mengungguli Burma (Myanmar).

Tak ayal lagi, "Robin Hood"nya Indonesia masa itu, Donald Pandiangan dari cabang panahan (putera) juga mempersembahkan medali emas. Juga ada dari pemanah puteri Leanne Suminar.

Juga dari cabang menembak dengan atlit petembak puteri legendaris Lely Sampurno.

Tim tenis dengan atlit putera Atet Wiyono, Yustedjo Tarik dan Hardiman dan puteri yang terdiri dari Yolanda Sumarno dan Lita Sugiarto juga berhasil menumbangkan dominasi Thailand sebelumnya.

Tak ketinggalan tenis meja juga sukses dengan atlit-atlit seperti Empie Wisan, Faisal Rachman dan Diana Tejasukmana.

Cabang judo juga turut nengumpulkan medali emas bagi Indonesia.

Cabang olah raga lain yang saat itu juga harus diapresiasi setinggi-tingginya adalah balap sepeda yang sukses memborong 3 medali emas dalam nomor 100 km Team Time Trial, 4.000 m Individual Pursuit dan 4.000 m Time Trial. Pebalap sepeda Sutiyono saat itu berhasil dapat julukan "raja tanjakan".

Yang sayang kurang beruntung adalah cabang sepak bola, karena ketika Indonesia yang dikapteni Iswadi Idris berhadapan dengan Thailand di babak semi final, berakhir ricuh. Dan keputusan final panitia menyatakan kesebelasan Indonesia dianggap sebagai penyebab kericuhan. Dan... Indonesia "diganjar" kalah!

Namun secara keseluruhan SEA Games IX Kuala Lumpur 1977 sangatlah indah dikenang dan patut dicatat dengan tinta emas oleh dunia olah raga Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun