Mohon tunggu...
Mohammad Fahmi Alamsyah
Mohammad Fahmi Alamsyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Program Studi Kedokteran Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UNDIP Mengajak Warga Mencegah Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil

30 Juli 2021   11:30 Diperbarui: 30 Juli 2021   11:58 3093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. p2kkn undip
dok. p2kkn undip
BREBES (30/7), Kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) yang dialami ibu hamil dapat berdampak pada masa depan anak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan ibu hamil yang kurang energi kronis berisiko melahirkan anak stunting. Menurut data dari Puskesmas Pembantu (PUSTU) Desa Bangsri pada seluruh posyandu bahwa terdapat 34 ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis dan menjadi salah satu kasus terbanyak di Desa Bangsri. Maka diperlukan perhatian khusus karena dapat mempengaruhi kesehatan janin.

Status gizi adalah aspek penting untuk menentukan apakah seorang ibu yang sedang hamil dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan tanpa ada gangguan apapun. Status gizi ibu hamil haruslah normal, karena ketika ibu hamil tersebut mengalami gizi kurang atau gizi berlebih akan banyak komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dan berdampak pada kesehatan janin yang dikandungnya. Salah satu permasalahan gizi ibu hamil adalah kekurangan energi kronik. Apa itu kurang energi kronis? Apakah berbahaya bagi ibu dan janin? Apa yang menyebabkan KEK terjadi?

Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup lama, hitungan tahun. Kondisi kurang energi kronik biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Seseorang yang mengalami KEK biasanya memiliki status gizi kurang. Kekurangan energi kronis dapat diukur dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh seseorang. Ibu yang mempunyai lingkar lengan atas yang kurang dari 23,5 cm dapat dikatakan ia mengalami kekurangan gizi kronis.

Salah satu mahasiswa program studi Kedokteran Universitas Diponegoro dalam program KKNnya mempunyai inisiatif untuk memberikan informasi tentang penyakit Kekurangan Energi Kronis di daerah Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Strategi yang dilakukan dalam melaksanakan program edukasi tersebut yaitu dengan menyebar poster yang berisikan informasi dan pengetahuan tentang KEK di beberapa titik sekitar Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Poster ditempelkan pada papan informasi dan untuk softfilenya disebarkan melalui media sosial. Poster tersebut berisikan tentang ajakan dan pentingnya menjaga kecukupan gizi ibu hamil dengan harapan terus tercukupinya gizi ibu hamil & balita melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) salah satu nya dengan pembagian biskuit melalui bidan & perawat desa.

Penulis : Mohammad Fahmi Alamsyah

DPL : Dr. Aminah, S.H., M.Si.

KKN UNDIP Tim II Tahun 2020/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun