Di dalam sekolah konflik terkadang membuat  kewalahan bagi orang tidak mengetahui manajemen konflik. Hendaknya setiap orang perlu memiliki wawasan mengenai manajemen konflik agar ketika konflik terjadi bisa dikondisikan dan tidak terus-menerus berlanjut. Terlebih di dalam sekolah, tidak jarang diantara para siswa sering berselisih atau saling bertolak belakang sifatnya, maka perlu diketahui bahwa guru memiliki tanggung jawab untuk mengatasinya.Â
Ada beberapa pendekatan berdasarkan laporan yang telah diungkap Donna Crawford dan Richard, dalam menangani konflik dengan menggunakan manajemen konflik di dalam bidang pendidikan  yaitu:
- Proses Curriculum
Di dalam proses ini menyusun kurikulum harus melibatkan segala hal yang bersangkutan. Guru harus terus menerus mendapatkan pelatihan dan jika mungkin melibatkan masyarakat dalam proses menyusun kurikulum, mengembangkan serta selalu melakukan tindakan lebih lanjut jika terjadi gejala-gejala konflik dalam pendidikan.
- Mediation Program
Dalam proses ini hendaknya guru mendapatkan program ataupun pelatihan agar kredibiltasnya naik untuk mengatasi setiap konflik yang ada sembari menunggu modul untuk menjadi panduan bagi para guru.
- Peaceable Classroom
Dalam proses ini guru bekerja sama dengan sesame guru ataupun pihak manajemen untuk bisa mengkondisikan situasi pada kelas dan diaat bersamaan juga haru mengedukasi kepada peserta didik mengenai upaya menghindari konflik dan juga peace maker.
- Â Peaceable School
Dalam proses ini sistem pendidikan secara komprehensif harus dimanajemen agar bisa menanggulangi konflik. Dengan cara mengembangkan proses pembelajaran kepada siswa, guru, dan masyarakat agar memiliki pengetahuan mengenai penanggulangan konflik.[1]