Mohon tunggu...
Mohamad Ikhwanuddin
Mohamad Ikhwanuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Anak Kolong

Menulislah, karena tulisanmu adalah karyamu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mancing

6 Desember 2020   10:10 Diperbarui: 6 Desember 2020   11:43 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan wajah lugu dan menahan tawa,

“Ada apa kok kesini…?”

Yoyok yang pertama kali datang menghampiriku dengan logat Surabayanya

“Cuk, bukannya awakmu tadi manggil…?”

Ali tanpa bicara hanya memandangku dengan sedikit melotot.

“Aku tadi hanya manggil aja, mau bilang kalo aku sudah dapat Tawes besar”, sambil menunjuk kearah kempis.

Sedangkan Didin yang nafasnya masih ngos-ngosan hanya tersenyum sambil menahan tawa.

Wajah Yoyok dan Ali terlihat menahan emosi. Tanpa berkata lagi, Yoyok dan Ali langsung balik badan. Baru sepuluh langkah mereka berjalan, dengan kompak berhenti dan membalikan badan serta menatapku sambil tersenyum. Aku curiga dengan senyuman sahabatku, sebelum otakku menterjemahkan senyum mereka.

Tiba-tiba...

Ali dan Yoyok berlari ke arahku, tanpa diberi waktu untuk berfikir apa yang akan mereka lakukan, sedetik kemudian Ali mengangkat tangan dan kaki kananku, sedangkan Yoyok mengangkat tangan dan kaki kiriku. Tubuhku diangkat tinggi-tinggi sambil di ayun dari belakang ke depan.

“Jangan…, jangan…”, kataku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun