Mohon tunggu...
Qomarul Huda
Qomarul Huda Mohon Tunggu... Guru - Bapak satu anak

Masih belajar dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Legenda Tak Sesuai Ekspektasi

1 Desember 2021   12:32 Diperbarui: 1 Desember 2021   12:56 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda Chelsea, Frank Lampard saat dipecat klubnya (sumber foto: detik.com)

Namun ekspektasi besar tersebut gagal terwujud. Sempat menjanjikan dengan menyabet gelar liga domestik dan DFB-Pokal di musim perdananya. Akan tetapi performa Munchen anjlok di musim keduanya melatih. 

Puncaknya ketika dihajar 1-5 dari Eintracht Frankfurt yang tak lain mantan klub asuhan Kovac. Ia pun akhirnya resmi diberhentikan pada paruh musim keduanya.

Di Liga Inggris, kita tidak bisa menyangkal kehebatan dan prestasi yang diraih Frank Lampard semasa menjadi pemain Chelsea. Ia begitu identik The Blues. 

Berbagai tropi domestik maupun Eropa dipersembahkan bagi klub London tersebut. Ia juga merupakan top skorer sepanjang masa Chelsea meskipun berposisi sebgai gelandang.

Sebenarnya cukup mengejutkan saat Chelsea menunjuk mantan pemain legendarisnya tersebut untuk menggantikan Maurizio Sarri mengingat sebelumnya ia hanya melatih klub divisi bawah Derby County .

Mengantarkan klub London biru finish 4 besar dan final piala FA membuat asa semakin tinggi mengingat musim tersebut Chelsea terkena larangan transfer.

Lampard menguras kas klub hingga 220 juta pound untuk mendatangkan beberapa pemain top seperti Kai Havertz, Hakim Ziyech, Timo Werner, Eduardo Mendy saat hukuman transfer berakhir, namun belum mampu mengangkat performa tim.

Hingga akhirnya dengan berat hati Chelsea harus mem-PHK legenda yang telah memberikan berbagai gelar bergengsi seperti tiga tropi liga Inggris serta masing-masing satu tropi Liga Champions dan Liga Europa.

Di Italia Juventus menunjuk mantan gelandang mereka, Andrea Pirlo menjadi pelatih utama mengggantikan Maurizio Sarri yang dipecat. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Pirlo baru saja diangkat menjadi pelatih tim U-23 Juventus.

Pirlo pernah menjadi pemain Juventus setelah bergelimang gelar bersama AC Milan. Ia merupakan seorang maestro deep lying maker jempolan yang menjadi inspirasi banyak pemain tengah lain.

Dianggap sudah habis, ia menunjukkan kehebatannya di usia senja dengan mempersembahkan 4 tropi liga Italia bagi Juventus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun