Mohon tunggu...
Muhammed Gazi
Muhammed Gazi Mohon Tunggu... Jurnalis - Manusia Biasa

Diciptakan dengan kebaikan dan kembali dengan kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

KAMMI dan Pengaruhnya di Indonesia

27 Agustus 2020   11:17 Diperbarui: 27 Agustus 2020   11:25 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah dimulai ketika Indonesia memasuki revolusi yang baru lepas dari penjajahan. Dimana saat itu banyak sekali gerakan yang diciptakan oleh masyarakat dalam rangka penyampaian aspirasi mereka. Maka muncullah tokoh semacam Mohammad Natsir yang berlatarbelakang ideologi islamisme. 

Perjuangannya membuahkan hasil, ia berhasil menduduki jabatan sebagai perdana Menteri yang merupakan jabatan tertinggi setelah presiden pada saat itu. Dengan posisi sentralnya selaku perdana Menteri ia berhasil menyebarluaskan ideologi islamisme yang ia punya hingga masuk ke dalam pemerintahan. Tapi sayangnya itu tak bertahan lama. 

Beberapa tahun kemudian jabatan itu harus hilang dan Partai Masyumi yang ia bentuk harus hilang. Tak lepas dari segala macam fitnah, adu domba dan pengkhianatan. Masyumi dituduh sebagai salah satu pemberontak PRRI/Permesta yang sebagian besar dilaksanakan di Sumatera dan di beberapa tempat lainnya. 

Padahal niat Natsir dan Masyumi adalah baik. Mereka hanya ingin menyelamatkan pemerintahan yang sedang kacau diguncang pihak internasional dengan membentuk pemerintahan sementara di Sumatera. Tak lain ini juga merupakan hasutan dari Partai Komunis Indonesia yang hubungan mereka sedang hangat-hangatnya dengan Presiden Sukarno.                           

Estafet dakwah kemudian dilanjutkan oleh Haji Muhammad Karim Abdullah yang kita kenal dengan Buya HAMKA. Kini media dakwahnya bukan lagi melalui politik, tetapi melalui Pendidikan. Didasarkan karena politik Natsir yang terbilang gagal sehingga mereka mencari jalan baru untuk tetap menyebarkan syiar mereka. 

Masa-masa itu cukup sulit, menimbang pemerintah orde baru saat itu yang cukup diktator. Mereka tak bisa bergerak luas dalam menyampaikan syiar. Salah sedikit, hukum bahkan nyawa yang akan bermain dengan mereka. 

Pendidikan yang dilakukan Hamka tergolong berhasil dengan dibentuknya perguruan Al Azhar sebagai perguruan islam terbesar di Indonesia saat itu. Juga di tahun-tahun itu pula banyak rakyat Indonesia yang pergi ke timur tengah dan negara lainnya untuk memperdalam islam. 

Orde baru agak melonggar ketika masa sepuluh tahun terakhir pemerintahan Suharto. Pemerintah dapat dibilang lebih berpihak pada muslim dibanding tahun-tahun sebelumnya yang senantiasa menekan segala macam pergerakan islam.                                                                                          

Tahun 1997-1998 adalah masa dari reformasi nasional. Dimana masyarakat berbondong-bondong membentuk organisasi yang sebelumnya telah dilarang selama 32 tahun. Indonesia yang telah kehilangan kebebasan berpendapat itu kembali ingin menyuarakan pendapatnya yang telah diam selama 32 tahun. 

Dan salah satu organisasi penyuara pendapat itu adalah KAMMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Yang dibentuk oleh Fahri Hamzah dan kawan-kawan yang sekaligus pimpinan pertama organisasi mahasiswa nasional tersebut.                                              

KAMMI bermulai dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia di timur tengah yang kembali ke tanah airnya. Mereka ingin menyampaikan ilmu yang mereka dapat disana ke masyarakat Indonesia. Tapi sayangnya mereka bertepatan dengan orde baru yang tak memberikan kesempatan dalam menyampaikan aspirasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun