Mohon tunggu...
Mohamad Syafrudin
Mohamad Syafrudin Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya sekedar berbagi cerita ..........

Maaf dari dulu masih belajar bikin tulisan.......

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

3 Kali Tertipu Latihan Denjaka (Part-1)

2 Mei 2021   09:55 Diperbarui: 2 Mei 2021   10:12 16054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi serbuan prajurit selam tempur Denjaka On Board melalui dinding kapal (Foto: Dispen Kormar) 

Pada hari H dan jam J, Komandan Korps Marinir serta beberapa pejabat utama Korps Marinir termasuk tim Pengawas dan Pengendalian Latihan (Wasdal) serta Komandan Denjaka saat itu Letkol Marinir RM Trusono (Pensiun Letjen TNI Marinir, mantan Dansesko TNI) sudah berdiri menunggu di atas geladak tanker raksasa yang nongkrong di perairan Kepulauan Seribu ini.

Pukul 05.00 WIB, terdengar sayup-sayup dari HT tim penilai, "Charlie Demak Zulu!!" Maksudnya tim serbu dari langit sudah keluar dari pesawat di titik Drop Zone (DZ). Seluruh pandangan mata pun dialihkan ke langit.

Tapi langit saat itu cukup gelap karena tertutup mendung, tidak ada pergerakan sama sekali. Hanya sayup-sayup terdengar suara dengungan pesawat yang lama-lama hilang terbawa angin.

"Lihat arah jam sembilan!" teriak seseorang di atas geladak. Pandangan mata pun dialihkan ke posisi jam sembilan. Betul juga dari posisi ini terlihat beberapa titik kedipan lampu di atas langit. Ternyata karena kali ini porsinya latihan, setiap peterjun tempur Denjaka dibekali dengan flash kecil yang diikat di kaki masing-masing peterjun.

Melihat para pasukan ini bergelayutan di bawah parasutnya dalam situasi gelap dan angin kecang saat itu, penulis berpikir, bagaimana mereka bisa mendarat dengan baik. Di tempat kami berdiri saat itu yang menjadi titik pendaratan peterjun atau area Landing Zone (LZ) hanya tersedia tempat aman yang tidak terhalang kurang lebih seluas 10 meter kali 3 meter. Bantuan di LZ ini pun hanya sebuah lampu Sign besar warna merah yang ditaruh tepat di tengah-tengah area yang kosong.

Kekhawatiran penulis ternyata kurang beralasan, bagi para prajurit khusus Denjaka ini tempat sesempit apa pun meski dalam situasi gelap bisa mereka darati dengan baik, luar biasa!. Akhirnya dengan meninggalkan suara yang ditimbulkan dari parasutnya, werrr...werrr....satu .... dua...tiga ..... empat ....... Peterjun mendarat dengan mulus secara bergantian di atas geladak.

Karena LZ yang sempit, usai mendarat, para peterjun ini segera menarik parasutnya ke sisi geladak yang aman untuk memberi kesempatan rekannya agar bisa mendarat dengan baik di atas geladak.

Memasuki peterjun keenam, ternyata ada sedikit kendala. Angin yang kencang dan LZ yang penuh karena baru saja didarati peterjun keempat dan kelima membuat sedikit perubahan pada awalan pendaratannya. Peterjun keenam ini membelokkan arah pendaratnnya di sisi kiri lambung kapal.

Dari lambung kanan kapal, penulis berlari untuk melihatnya. Byur!!! Peterjun ini mendarat di air laut yang dingin. Sesaat ia tidak kelihatan, tenggelam, meninggalkan buih putih air laut. Sesaat kemudian ia muncul ke permukaan, memberi tanda "save" dengan jempol jari kanannya sebagai penanda aman. Perahu Karet (PK)  yang berisi tim SAR yang ternyata sudah standby di sekitar kapal segera mendatanginya untuk kemudian mengangkatnya ke atas PK.

Total ada delapan peterjun, tujuh mendarat dengan mulus di area sempit di geladak kapal. Satu mendarat di hamparan air laut dingin dengan sebuah pertimbangan yang tepat, mengutamakan faktor keamanan untuk diri sendiri dan juga rekannyya.

Usai happy Landing di atas geladak, para prajurit ini segera melakukan serbuan ke dalam kapal, sasaran mereka adalah anjungan kapal yang diskenariokan telah dikuasai teroris. Secara berturut-turut dengan gerakan taktis khas prajurit anti teror, tujuh orang ini segera mendekati sasaran. Dor-dor-dor-dor!!! Terdengar beberapa kali tembakan dari senapan mesin Heckler & Koch MP5 yang saat  itu mereka bawa dalam serbuan. Dalam hitungan menit setelah terjadi kontak tembak, anjungan berhasil dikuasai prajurit Denjaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun