Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... -

Selain sebagai reporter, saya juga menggeluti dunia pengobatan alternatif tenaga dalam supra natural jarak jauh dan metode strum alran listrik. Kunjungi blog saya: Hmsholihan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Jitu Melunasi Hutang

13 Desember 2011   04:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:24 8226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Segala resiko hutang harus bisa diterima dengan lapang dada. Hal itu sebagai kunci agar hutang berhenti sampai di situ, tidak bertambah besar. Kalau tidak berani menghadapi resiko, hutang akan bertambah besar.”Persoalannya, kita tidak siap menghadapi resiko,” kata KH.Yusuf Mansur.
Yusuf mengaku, dulu pernah punya hutang yang cukup besar. Untuk mengatasi masalah hutang tersebut, ia mengumnpulkan para tetangga. Lalu ia bilang kepada mereka, “Saudara saya kumpulin, termasuk para sesepuh Kampung Ketapang, karena hutang saya banyak sekali, doain ya biar saya bisa melunasinya,” harapnya.
Pada suatu hari ada seorang yang menagih hutang pada Yusuf dengan membawa tentara. Datangnya ke Ketua RW dulu.
“Pak RW, tahu gak Yusuf Mansur itu punya hutang sama saya”
“Tahu,” jawab Pak RW.
“Bapak beruntng didoa’in sama Yusuf Mansur dan orang kampung sini. Bapak ke sini mau apa?”
“Saya mau marahin dia!”
“Jangan, Pak karena tiap hari Bapak didoa’in terus,” sergah pak RW.
Pulang deh tuh yang mau nagih hutang bersama tentara. Persoalan akan lain kalau orang yang punya hutang menyembunyikan hutang-hutangnya. Kata Yusuf Mansur, ada orang yang sampai mengatakan, “Jangan sampai istri saya tahu bahwa diri saya punya hutang!” Kalau begitu, ujar Yusuf, orang tersebut, tidak siap menghadapi resiko.
Kalau resikonya sudah siap diterima, misalnya rumah disita karena hutang yang menumpuk, kini menurutnya, tinggal mencari sebab-sebabnya kenapa sampai punya hutang? Bisa jadi hutang itu karena selama ini rumah yang ditempati tidak pernah dipergunakan untuk mengaji Al-Qur’an dan tidak pernah untuk shalat tahajud.
Kalau memang rumah itu harus disita, serahkan saja. Tidak apa-apa sekarang menempati rumah kontrakan. Kalau dia sudah berubah dan menyadari kesalahannya, kemudian memperbaiki kesalahannya, Insya Allah tahun depan bisa kembali membeli rumah.
Menurutnya, hutang itu ada dua. Pertama, hutang itu ujian, karena orang lain yang berhuitang dibebanlan kepada Anda . Kedua, hutang sebagai azab dari Allah. Dua-duanya ada Allah dibalik itu. Tidak usah khawatir, Allah yang akan membereskannya.
Ia mempertanyakan, kenapa seseorang sampai berhutang? Karena ternyata shalatnya tidak beres dan berantakan. Sekarang benahi shalatnya. Kalau shalatnya sudah dibenahi, maka Allah pun akan membereskan hutangmu. Selain shalatnya tidak beres juga karena Anda pernah makan uang orang tiap bulan sejuta berlangsung selama 5 tahun, berarti seluruhnya sebanyak Rp 60 juta. Maka pada tahun ke-6 Anda punya hutang sebesar Rp 60 juta.
Agar hutang itu bisa dibereskan oleh Allah, pesan Yusuf Mansur agar Anda bertaubat. Kalau hutang itu sudah dibereskan oleh Allah, maka pada tahun ke-7 jangan diulang lagi makan uang orang lain. Kemudian adakan perubahan. Kalau semula shalatnya hanya sendiri di rumah, diubah shalat di masjid berjamaah. Yang tadinya tidak ada shalat sunnahnya, sekarang ada shalat sunnahnya. Tadinya tidak pernah puasa sunnah, sekarang puasa Senin-Kamis. Inilah cara jitu melunasi hutang ala KH.Yusuf Mansur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun