Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sembalun, Integrasi Wisata Alam dan Agrowisata

3 Oktober 2024   21:01 Diperbarui: 15 Oktober 2024   15:57 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agrowisata Sembalun Bumbung dengan latar persawahan dan perbukitan (Dokpri)

Sembalun dikenal dengan lanskap alamnya yang asri. Daerah ini--berada di sisi utara Pulau Lombok, tepatnya, di kaki Gunung Rinjani--memiliki pesona alam dengan kemegahan gunung dan perbukitannya, keindahan hamparan sawah, dan rimbunnya hutan. Gunung Rinjani dikenal sebagai salah satu gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dengan ketinggian puncaknya mencapai 3.726 mdpl. Sisi alamiah ini menjadi daya tarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara.

Lebih dari itu wilayah, Sembalun tidak sekadar menyajikan pesona alam yang memukau tetapi juga menggambarkan kentalnya kehidupan masyarakat desa yang agraris. 

Hal ini ditunjukan oleh rutinitas harian penduduknya sebagai petani. Hasil pertaniannya pun melimpah dengan hortikultura menjadi komoditas utamanya.

Sebagai catatan, di era Orde Baru, sekitar tahun 1980-1990, menjadi periode kejayaan Sembalun sebagai sentra penghasil bawang putih Nasional. 

Kesuksesan itu membuat Presiden Soeharto bersama Ibu Tien tanggal 15 Oktober 1987 berada di NTB untuk menghadiri panen raya bawang putih di Sembalun yang saat itu masih menjadi bagian dari Kecamatan Aikmel. 

Sayangnya kejayaan itu surut mulai surut akibat kualitas dan hasil produksi yang semakin menurun. Beberapa sumber menyebutkan bahwa, penyebab kemerosotan lainnya digandakan oleh kebijakan impor bawang putih dari beberapa negara.

Ketika bawang putih tidak lagi menjadi komoditas utama, warga Sembalun berupaya beralih kepada produksi pertanian yang lebih variatif, seperti, kentang, wortel, brokoli, strawberry, dan sebagainya. 

Upaya untuk memperkaya keanekaragaman produk pertanian itu cukup sukses. Saat ini kegiatan pertanian itu menjadi basis utama pengembangan kegiatan agrowisata pada dua desa yaitu, Desa Sembalun Lawang dan Sembalun Bumbung. 

Faktor kondisi alam dan kehidupan agraris masyarakatnya membuat Sembalun menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer. Sembalun tidak saja familiar bagi masyarakat Lombok. 

Promosi wisata melalui media massa dan media sosial membuat Sembalun dikenal luas oleh wisatawan domestik, bahkan wisatawan mancanegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun