Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memaknai Ramadan sebagai Bulan Penuh Berkah

30 Maret 2023   23:36 Diperbarui: 30 Maret 2023   23:41 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore, hari ke 8 bulan Ramadhan, saya "keliling dunia" dengan kuda besi. Kelilingnya sekitar kota kecamatan Terara, Lombok Timur. Cuaca sore cukup cerah. Awan putih berarak pada lengkung langit biru. Warna merah mulai melukis ufuk barat, pertanda Maghrib tidak berselang lama.

Jalanan sore lumayan ramai. Kendaraan memadati punggung jalan. Orang-orang lalu lalang dengan kendaraan masing-masing.

Saat memasuki pusat kecamatan, tampak lapak penjual makanan berjajar di kiri kanan jalan. Lapak-lapak itu menyajikan berbagai jenis makanan berupa jajanan dan minuman. Hampir semua lapak dikerumuni pembeli.

Saya terus berkendara menuju ke arah timur sampai Masbagik. Tidak ada tujuan khusus sebenarnya. Murni hanya jalan-jalan. Sepanjang jalan pemandangan serupa terlihat di Sikur sampai Masbagik. Banyak lapak makanan bersifat dadakan muncul. Di daerah Sikur tidak terlalu banyak. Memasuki kota Masbagik aktivitas penjual makanan lebih banyak lagi.

Tiba di Masbagik saya masuk ke pelataran masjid untuk menitip kendaraan. Di dalam masjid tampak hamparan makanan yang sudah dikemas. Satu dua orang keluar masjid membawa bungkusan makanan.

Setiap malam di masjid seberang jalan rumah saya, kegiatan tadarrusan disertai dengan hantaran makanan dari warga untuk mereka yang tadarrus. Secara bergiliran dan terjadwal ibu-ibu tidak mau ketinggalan mengambil untuk bagian mengantarkan pemanok (makanan:bahasaSsasak) ke masjid.

Lapak masakan, makanan berbuka yang disiapkan masjid, dan hantaran makanan dari warga saat tadarrus merupakan pemandangan yang selalu secara niscaya dapat ditemukan di berbagai tempat setiap kali memasuki Ramadhan. 

Apa yang terjadi di atas, pada dasarnya, dapat dimaknai sebagai salah satu bentuk keberkahan bulan Ramadhan. Ya. "Ramadhan bulan penuh berkah." Ini adalah ungkapan yang selalu menjadi bagian dari ciri khas Ramadhan. Namun demikian, berkah tentu tidaklah sesederhana di atas. Pengertiannya melampaui hal-hal yang bersifat fisik atau material.

Berkah atau barokah dimaknai sebagai meningkatnya kebaikan. Dalam pengertian yang lebih lengkap, berkah adalah suatu kebaikan yang tumbuh berkembang dan bertambah, baik sesuatu yang nampak maupun bersifat maknawi. sekaligus senantiasa tetapnya kebaikan ilahi pada sesuatu.

Berkah adalah suatu kebaikan atau keuntungan yang diberikan oleh Allah atau Tuhan kepada seseorang atau suatu kelompok. Berkah bisa berupa keberuntungan, kebahagiaan, kesehatan, kemakmuran, ketenangan pikiran, atau hal-hal positif lainnya yang memperkaya hidup seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun