Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perilaku Brutal dan Kasar Remaja, Siapa yang Bertanggungjawab?

30 November 2022   16:47 Diperbarui: 30 November 2022   21:50 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks keluarga, komunikasi antar anggota keluarga menjadi penting. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi antara orang tua dan anak, antara anak dengan anak. Komunikasi itu haruslah bersifat terbuka dan demokratis.

Penting pula untuk mempertimbangkan kegiatan bersama dalam keluarga yang bersifat positif dan sederhana, misalnya, bersih rumah bersama, mengatur letak perabot rumah tangga, atau bercocok tanam di halaman rumah secara bersama. Satu hal yang penting bahwa orang tua memiliki peran sebagai rule model. Sebuah peran yang memungkinkan anak-anak mendapatkan panutan di dalam keluarganya sendiri. Sebagai role model, orang tua adalah sumber inspirasi atas berbagai nilai-nilai positif bagi anak-anak. 

Pusat pendidikan berikutnya adalah sekolah. Institusi pendidikan m enjadi lembaga ke dua yang bertanggungjawab dalam meminimalisir berkembangnya kekerasan di kalangan anak-anak. Lembaga pendidikan tentu tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama, kemitraan, dan sinergitas yang intens antara orang tua dan pihak sekolah untuk melakukan kontrol terhadap kebiasaan anak-anak dalam kesehariannya.

Elemen lainnya adalah masyarakat. Lingkungan sosial yang damai telah lama dipercaya sebagai medium kendali perilaku anak-anak dan remaja. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial memiliki peran penting dalam menumbuhkan perilaku yang jauh dari kekerasan. semua pihak sepakat bahwa, anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan sosial kondusif akan mengalami perkembangan emosi yang stabil dan mampu mengendalikan diri.

Lombok Timur, 30-11-2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun