Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Keseimbangan dalam Pendidikan untuk Kesejahteraan Siswa

2 Maret 2023   10:03 Diperbarui: 2 Maret 2023   10:12 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan yang keras dan keras terhadap siswa dapat memiliki dampak yang negatif pada perkembangan akademik dan emosional mereka. Pendidikan yang keras cenderung berfokus pada memaksakan disiplin, nilai-nilai ketat, dan kinerja akademik yang tinggi, sementara sering mengabaikan kesejahteraan dan kebutuhan siswa secara individual.

Salah satu dampak utama dari pendidikan yang terlalu keras adalah stres. Siswa yang merasa terus-menerus ditekan untuk memenuhi standar yang tinggi sering mengalami tingkat stres yang tinggi, yang dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik mereka. Stres dapat mengakibatkan kurangnya tidur yang cukup, depresi, dan masalah kesehatan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar siswa.

Selain itu, pendidikan yang terlalu keras dapat mengurangi motivasi dan minat belajar siswa. Siswa yang merasa terus-menerus diminta untuk memenuhi standar yang tinggi, tanpa mempertimbangkan minat dan kekuatan mereka sendiri, dapat kehilangan minat dan motivasi untuk belajar. Ini dapat mengakibatkan mereka merasa terasing dari proses belajar, dan secara bertahap kehilangan kepercayaan diri mereka dalam kemampuan mereka untuk sukses.

Pendidikan yang keras juga dapat mempengaruhi interaksi sosial siswa. Siswa yang merasa terus-menerus ditekan untuk mencapai standar yang tinggi dapat mengalami kecemasan sosial dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya mereka. Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain, yang merupakan keterampilan yang penting untuk kesuksesan di dunia akademik dan profesional.

Dalam beberapa kasus, pendidikan yang terlalu keras dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang negatif pada siswa. Siswa yang merasa tidak dihargai atau terus-menerus dihakimi oleh pendidik mereka dapat mengembangkan perilaku melawan, seperti keengganan untuk berpartisipasi dalam kelas, atau bahkan kekerasan verbal atau fisik terhadap rekan mereka.

Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kebutuhan individu siswa ketika merencanakan pendidikan mereka. Pendidikan yang melibatkan pengakuan dan penghargaan atas keunikan setiap siswa, dan memungkinkan mereka untuk memperoleh keterampilan sosial dan emosional, dapat membantu mencegah dampak negatif dari pendidikan yang terlalu keras. Selain itu, pendidikan yang melibatkan interaksi sosial yang sehat dan membangun kepercayaan diri siswa dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat belajar mereka.

Pendidikan yang terlalu keras juga dapat menyebabkan siswa merasa takut dan tidak nyaman dalam lingkungan belajar. Siswa yang merasa terus-menerus diawasi, diperingatkan, dan dikritik keras dapat mengembangkan rasa takut terhadap guru atau pengajar mereka. Kondisi ini dapat mengganggu hubungan yang sehat antara siswa dan pendidik, sehingga menghambat siswa untuk meminta bantuan ketika mereka mengalami kesulitan dalam belajar.

Di sisi lain, siswa yang merasa tidak dihargai atau terlalu ditekan dalam pendidikan juga dapat mengalami kelelahan atau kebosanan dalam belajar. Hal ini disebabkan karena mereka merasa bahwa tugas yang diberikan tidak menantang atau terlalu mudah. Siswa seperti ini cenderung kehilangan minat dalam belajar, karena mereka merasa bahwa pendidikan yang mereka terima tidak memberikan tantangan atau kepuasan.

Pendidikan yang terlalu keras juga dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa. Siswa yang merasa terus-menerus ditekan untuk mencapai standar yang tinggi dapat mengalami kecemasan, tekanan, dan depresi. Beberapa siswa bahkan dapat mengembangkan gangguan kecemasan, seperti gangguan obsesif-kompulsif atau gangguan kecemasan sosial.

Untuk mencegah dampak negatif dari pendidikan yang terlalu keras, pendidik dapat mengadopsi strategi yang berfokus pada keseimbangan dan keadilan. Misalnya, pendidik dapat memperhatikan kebutuhan individual siswa, mengakui keunikan mereka, dan memberikan dukungan yang tepat untuk mengatasi kesulitan dalam belajar. Mereka juga dapat menggunakan teknik pembelajaran yang lebih variatif dan menarik, serta mendorong siswa untuk mengembangkan minat mereka dalam topik tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun