Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyelamat Itu ternyata Seorang Pemulung

26 Mei 2017   16:47 Diperbarui: 26 Mei 2017   17:11 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penyelamat itu ternyata seorang Pemulung

oleh: Moh Afif Sholeh

Pemulung sebagai tukang pengais botol, kerdus bekas yang telah dibuang oleh pemiliknya baik dijalan atau tempat sampah merupakan pekerjaan yang selalu menjadi sorotan publik, terkait masalah banyaknya benda berharga yang ada diluar rumah sering hilang biasanya dialamatkan ke dia, sungguh tidak adil bila kita termasuk orang yang menuduhnya. Ada sebagian pemulung yang mempunyai jiwa yang tinggi untuk selalu membantu orang yang membutuhkan, walaupun ia sendiri dalam kekurangan masalah ekonomi. Ketika ada  seorang karyawan yang pulang kerja pada pukul 23.00 dirampok oleh para preman dengan menodongkan pistol ke arah kepala.

Preman:"Serahkan semua barang berharga yang kamu bawa." ancamnya dengan suara keras.

Karyawan:"Iya bang, ini uang, tas semua ada di situ," tuturnya sambik ketakutan.

Preman:"awas, kalau mencoba menipu, kepalamu jadi sasaran pistol ini."katanya sambil memeriksa tas.

Pemulung yang melihat kejadian itu, langsung mencoba mendekati dengan pura pura mengambil sampah disekitar karyawan yang sedang ditodong pistol. Tanpa disadari oleh preman, ternyata sang pemulung mengambil potongan besi, lalu dilempar ke arah preman, seketika itu preman langsung terjatuh dan pistolnya terlempar jauh. Sang preman akhirnya lunglai setelah mendapat pukulan dari pemulung, sampai akhirnya ia tak berdaya.

Pemulung:" Pak, ini dompet dan barang bawaan bapak, hati kalau lewat sini, sering kejadian seperti ini,"tuturnya sambil menasehati.

Karyawan:" Terima kasih pak atas pertolongannya, ini sedikit ucapan terima kasih saya, sambil menyelipkan Uang tiga ratus ribu rupiah," tuturnya sambil tersenyum.

Pemulung:" tidak usah pak, saya cuma membantu saja, tidak ada niat apapun."jelasnya serta mengembalikan uangnya.

Akhirnya karyawan menerima uang tadi, dan berniat akan mengunjungi tempat tinggal sang pemulung untuk menyantuni warga yang ada disana, dikarenkan ia terinspirasi dari keikhlasan sang pemulung, yang rela membantu tanpa pamrih.

Gang Mujair, 26 Mei 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun