Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keserakahan Para Pencari Takjil

29 Mei 2017   15:15 Diperbarui: 29 Mei 2017   15:33 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keserakahan Para Pencari Takjil

Oleh: Moh Afif Sholeh

Ketika Ramadhan datang, masyarakat menyambut dengan antusias, mereka pun menyiapkan makanan untuk berbuka puasa di masjid atau Musolla. Begitu juga menjelang waktu sahur, banyak masyarakat yang sengaja menyediakan makanan untuk dibagikan di acara sahur on the road. Ada pemuda yang bernama Yasudah, cukup antusias berburu takjil di masjid maupun di musolla. Ia selalu berkeliling ke beberapa tempat untuk mengecek daerah mana yang memberikan makanan terlebih dahulu. Setelah ia mendapatkan satu makanan, ia masukan ke dalam plastik, lalu ia mencari makanan di tempat lain. Tetangganya pernah bertanya kepadanya tentang banyaknya makanan yang ia bawa tiap harinya.

Tetangga :”hai yasud, banyak amat tentenganmu hari ini.”tuturnya sambil keheranan.

Yasudah :” iya mas bro, maklum Para pencari Takjil,”Sahutnya

Tetangga:” bagi bagilah sama tetangga kamu ini.” Ia berkata

Yasudah:” enak saja, saya antri dari setelah ashar bro.”tuturnya sambil merah mukanya.

Tetangga:” iya begitu saja tidak boleh, saya sumpahin biar basi makanan kamu, biar tahu rasa.” Sambil menggrutu.

Setelah beberapa hari berlalu, yasudah masih seperti biasa mengantri makanan takjil, diluar dugaan, ia mendapatkan banyak makanan, karena hujan maka yang datang sedikit. Dasar wataknya yang pelit, makanan yang ia bawa tak langsung dinikmati, sampai mulai basi, dan ketika sampai rumah tak ada satu pun yang bisa dinikmati makanannya, akhirnya ia ingat salah satu tetangga yang mendoakan agar makanan yang ia dapatkan basi, lalu ia minta maaf atas kelakuannya, karena ini sebagai teguran dari Sang maha Kuasa atas doa orang puasa yang selalu dikabulkanNya

Lorong Senyap, 29 Mei 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun