Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rizkimu Tak Akan Dimakan Orang Lain

14 Juni 2017   20:34 Diperbarui: 14 Juni 2017   20:38 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rizkimu tak akan dimakan orang lain

oleh: Moh Afif Sholeh

Ramadhan membawa berkah tersendiri bagi siapapun, baik pedagang gorengan sampai pengusaha pakaian. Si Putera seorang pedagang gorengan selalu menjajakan dagangannya setiap habis Ashar sampai menjelang berbuka puasa. Pelanggannya dari berbagai kalangan, mulai rakyat biasa sampai pejabat pemerintah karena rasa gorenganya sangat memanjakan lidah pembelinya. Suatu hari ada orang yang sengaja ingin menghancurkan lapaknya dengan membakar semua peralatannya.

"Mas, kemarin, tidak jualan kenapa?kok ada bekas kebakaran disini." Tanya Joni pelanggan setianya.

"oh, kemarin libur kok."tutur Putera sambil menutupi kejadian sebenarnya.

"Saya kira habis kebakaran." Joni mulai komentar tentang yang ia lihat disekitar lapak Putera.

Si Putera berusaha menutupi kejadian sebenarnya, karena ia berfikir tidak ada gunanya mengeluh kepada manusia, apalagi mengeluh masalah persaingan dagang yang cukup panas disekitar tempat itu. Ia punya pendirian bahwa Allah sudah mengatur segala rizki makhluknya, tak perlu dengki sampai menghancurkan usaha orang lain, karena jatah rizki kita tak akan dimakan oleh orang lain, jadi slogan ini sebagai motivasi untuk selalu berusaha bekerja keras, walau banyak rintangan menghadang, terutama orang yang tidak suka akan kesuksesan yang kita raih selama ini, sehingga menjalani hidup ini terasa tenang tanpa adanya negatif thingking ke orang lain.

Setelah beberapa hari Joni bertanya ke warung minuman seberang jalan lapaknya si Putera.

"Pak, emang beberapa hari yang lalu ada kebakaran di depan sini?".

" Iya, Pak, lapaknya Putera dibakar oleh orang yang tak dikenal, mungkin orang yang tak suka usahanya cukup laris." tutur penjual minuman.

Si Joni akhirnya mengetahui kejadian sebenarnya tentang terbakarnya lapak gorengan langganannya tadi, kemudian ia menemui tukang gorengan tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun