Mohon tunggu...
Mohamad Aby Gael
Mohamad Aby Gael Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Antropologi, Universitas Airlangga

Menulis untuk meredam kegelisahan yang sering datang tanpa diundang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berlabuh

13 Desember 2020   22:45 Diperbarui: 13 Desember 2020   22:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat petang telah lalu
kau dan dirimu kembali berbincang
pertanyaan yang itu-itu saja
tentang aksara yang tak sempat tertulis
bersama ranting pikirmu menari
gemulai, walau tak pasti
pikirmu di setengah hembusan nafas,
merongrong ketegasan
tentukan nasib dan pilihan
pergolakan panjang
menghantui
tanpa ujung
sunyi

Larunglah bebanmu kekasih
pada sempit saluran air
dihimpit rumah-rumah
kau kan temui
pengorbananmu berlabuh
pada ujung sungai jernih
depan singgasana
kesucian hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun