Mohon tunggu...
Mohamad Aby Gael
Mohamad Aby Gael Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Antropologi, Universitas Airlangga

Menulis untuk meredam kegelisahan yang sering datang tanpa diundang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melampaui Spektrum

25 November 2020   05:35 Diperbarui: 25 November 2020   05:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Ada yang semu dalam benakku
Ia malu-malu mengungkap yang berlalu
Nuansa berkejaran silih berganti
Di dalam gelapnya alam maya tiada arti

Sekelebetan,
Terdengar suara pedati kuda
Menuju kastil singgasanah raja
Merpati tiada henti memandangi kupu
Warga lokal asyik menebang kayu

Berpindah ku ke dimensi mendung
Gelandangan di sudut kota nampak murung
Suara tembakan terdengar di dalam gedung
Pemuda melintas menenteng sarung

Tiba penantian,
Terjebak ku dalam keramaian
Terkesima, manusia berjabat tangan
Awan-awan bergerak meneduhkan
Pada hari yang dijanjikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun