Pelestarian warisan kebudayaan Indonesia sudah seharusnya dilestarikan bagi setiap masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Batik yang merupakan salah satu warisan kebudayaan bangsa  Indonesia sudah sepantasnya dikenal oleh masyarakat di berbagai pelosok  Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau, sehingga sudah selayaknya memiliki motif batik yang sangat beragam. Motif batik biasanya diangkat berdasarkan suatu aspek yang sering dijumpai di daerah tersebut, asal usul daerah, atau aspek lain yang dapat mewakilkan daerah tersebut melalui motif batik yang dipilih.
Berdasarkan pentingnya pelestarian warisan kebudayaan Indonesia tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Malang Tahun 2019 yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pulang kampung di Desa Sempol Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso melaksanakan kegiatan yang bernama "Pelatihan UMKM Batik Desa Sempol". Kegiatan tersebut memiliki tema "Pengembangan Desa Sempol melalui Pelatihan UMKM Batik Menuju Desa Sempol Mandiri Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGS)". Kegiatan pelatihan batik ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu Rabu-Kamis, 26-27 Juni 2019 di Balai Desa Sempol.Â
Peserta yang diundang merupakan anggota Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) batik Desa Sempol serta anggota dari Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Sempol, sedangkan pemateri yang diundang untuk melakukan pelatihan saat hari pertama berasal dari guru SMPN 5 Situbondo yang ahli dalam batik yaitu Ibu Evy Lestiyowati S.Pd .
Pelatihan Batik di Desa Sempol hari Rabu (26/6) dimulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan yaitu pemberian materi tentang desain batik khususnya desain batik dengan motif bunga sempol yang sudah menjadi motif yang mencirikan sekaligus objek yang dijadikan asal usul nama Desa Sempol.Â
Pemberian materi dilakukan oleh Ibu Evy Lestiyowati dengan topik pembicaraan terfokuskan pada pengembangan motif bunga sempol dan desain batik. "Pembuatan motif batik khas Desa Sempol tidak harus berasal dari asala usul desa, namun juga bisa berasal dari suatu objek yang banyak dijumpai di desa tersebut sehingga bisa menjadi karakteristik desa, terlebih lagi objek tersebut hanya berada di desa tersebut" ujar Ibu Evy Lestiyowati kepada para peserta. Penyampaian tersebut dilakukan untuk  mendorong peserta agar dapat mengembangkan ide kreatifnya ketika mendesain batik khas Desa Sempol.