Mohon tunggu...
Moh. Nazmudin
Moh. Nazmudin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sedikit skeptik. Ya, saya suka baca. Dan tak jarang menantang diri sendiri untuk melakukan sesuatu dan menantang diri dalam memahami sebuah konsep hidup, alur hidup, pemahaman umum-khusus dan cara berfikir dan bertindak baik yang sama, sedikit sama atau berbeda sama sekali.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Muslim(ah) Sekaligus Menjadi Gay

19 September 2013   22:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya masih perlu banyak mengakaji, mengaji dan membaca buku, artikel, skrip wawancara, alquram, tafsir dan jenis tulisan lainnya untuk menghantarkan saya ke pemahaman dalam melihat seksualitas dan kaitannya dengan menjadi orang yang beragama seklaigur beriman.

Sekitar dua tahun yang lalu pertama kali saya mendengar kata Muslim Progressive yang ada di Kanada dan Afrika Selatan, kemudian disusul dengan Islam Liberal di Indoensia dan beberapa Negara di Amerika. Dan terahir tentang Inclusive Muslim yang gencar juga di Kanada dan Toronto.

Ada semacam kehausan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Beberpa tokoh seperti Irshad Manji yang secara terbuka mengungkapkan ketidaksetujuannya menganai cara islam diterjemahkan selama ini oleh para agamawan di Timur Tengah. Dan ide ide brilliant dia mengenai bagaimana menjadi seorang Muslim di masa kini.

Pun senada dengan Farid Esac di Afrika Selatan dengan ide Islam Progressive nya.

Kemudian berita muncul di media, seperti ada imam perempuan yang memimpin solat jumat. Bahkan di Inggris ada semacam Masjid yang dibuat untuk para muslim dan muslimah yang berlebel LGBT atau Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender.

Beberapa bulan lalu, saya membaca buku berjudul Homosexuality in Islam yang ditulis oleh orang sendiri.

Cukup banyak input yang masuk mengenai seksualitas dan pemilihan partner kita dalam menjalin hubungan seksual, semacam hubungan sejenis atau Gay dan Lesbi. Namun nampaknya, otak saya yang tidak begitu pintar ini belum juga memahami apa yang sebenarnya terjadi dan dicari.

Benarkah ini mengenai kemurnian cara berfikir seseorang dan mencari jalan yang benar-benar diridhoi Tuhan?

Ah pusing,

Tidur dulu deh...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun