Ketiga, ukurannya. Dibandingkan dengan menu Bebek di rumah makan/ warung lainnya, potongan bebek Martien dua kali lipat dari ukuran bebek yang disajikan oleh rumah makan bebek sejenis pada umumnya.Â
Konon, berdasarkan informasi "getok tular" yang saya dengar, bebek Martien menggunakan jenis bebek Peking alias bebek WBA (Warga Bebek Asing) yang dipasok dari daerah Banyubiru, Kabupaten Semarang.Â
Sebagai informasi, Banyubiru adalah lumbung padinya Kabupaten Semarang, sebab di sini masih areal persawahan padinya sangat luas. Sehingga nutrisi bagi bebek sangat mudah didapatkan di sini.Â
Keempat. Lantaran potongan bebeknya yang besar, maka harga Bebek Martien lebih mahal dibandingkan rumah makan bebek pada umumnya. Pendek kata, harga tak mengkhianati ukuran.Â
Lain-lain, semuanya standar. Nasinya putih pulen, minumnya teh, jeruk, lemon tea juga ada. Tempat, cukup nyaman untuk ukuran rumah makan di Ungaran.Â
Saran saya, jika ingin menikmati Bebek Martien, datanglah dengan kondisi perut yang benar-benar kosong. Sebab saya tak menjamin anda tidak kalap melihat bebek goreng/bakarnya yang gede, harum dan sambelnya yang menggoda.
Jika anda ke Ungaran dan berencana mencicipi Bebek Martien. Dengan senang hati saya bersedia untuk menjadi petunjuk jalan.Â
Satu lagi informasi yang cukup penting, Martien adalah nama pemilik rumah makannya.