Mohon tunggu...
Muhammad Nidhal
Muhammad Nidhal Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis medioker
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat, pembaca, dan (calon) penulis. Bercita-cita membuahkan karya tulis yang bisa mengubah hidup banyak orang ke arah yang positif. #PeaceLoveUnity

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengekspor Melon Lebih dari 52 Ribu Ton ke 17 Negara, Tahunnya Melon Uzbekistan

22 Oktober 2020   21:43 Diperbarui: 22 Oktober 2020   21:50 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://commons.wikimedia.org/

Siapa yang tidak suka dengan campuran keharuman dan manisnya rasa melon? Tentunya buah favorit satu ini digemari oleh hampir seluruh populasi dunia. 

Bagaimana tidak, selain rasanya yang enak nan manis, melon memiliki berbagai nutrisi di dalamnya, seperti kalium, asam folat, protein, vitamin, betakaroten, dan magnesium. 

Selain itu, kandungan serat yang tinggi dalam buah melon, memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Buah melon bisa dijadikan makanan pencuci mulut atau camilan segar saat cuaca sedang panas. 

Persis seperti panasnya cuaca di Uzbekistan saat siang hari di musim panas. Memang negara yang masyhur dengan sebutan 1001 malam ini cukup terkenal dengan hasil komoditas pertaniannya. Kondisi iklim Uzbekistan ideal untuk membudidayakan buah-buahan surgawi ini. 

Terdapat enam wilayah utama pembiakan melon di negara Uzbekistan, yakni Tashkent, Samarkand, Bukhara, Khorezm, Fergana dan wilayah Selatan. Hingga hari ini, Uzbekistan telah menanam lebih dari 160 jenis melon.

Di Uzbekistan, melon tidak hanya menjadi makanan pencuci mulut akan tetapi dapat menjadi makanan utama. Satu buah melon berukuran besar dapat memberi makan satu keluarga dengan lima atau enam anggota. 

Sisa melon yang tidak dikonsumsi pada musimnya kemudian dikeringkan untuk dimakan pada musim dingin, suatu tradisi yang populer dilakukan di negera tersebut selama ratusan tahun. Hal ini memungkinkan untuk menjaga khasiat melon, karena meskipun berubah rasanya tapi masih memiliki rasa manis dari melon yang matang.

Dikutip dari eurasianet.org, menurut Rahim Masharipov yang merupakan salah satu petani di Provinsi Khorezm, tahun 2020 telah menjadi tahun yang luar biasa untuk melon Uzbekistan. 

Sejumlah besar buahnya tumbuh, ditambah dengan permintaan kuat di pasar regional seperti Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia. Ditengah-tengah pandemi, melon telah menjadi penyelamat petani Khorezm. Kenaikan tajam permintaan luar negeri telah menyebabkan lonjakan ekspor. 

Menurut Kementerian Pertanian Uzbekistan, per Oktober tahun ini, Uzbekistan mengekspor lebih dari 52.000 ton melon ke 17 negara berbeda. Jumlah tersebut lebih tinggi 32.4 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka yang dipimpin oleh Kazakhstan dengan 19.1 ribu ton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun