Mobile forensic merupakan cabang dari digital forensic yang dilakukan untuk memperoleh dan menganalisis bukti-bukti digital dari perangkat mobileuntuk keperluan penyelidikan. Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki gadjet lebih dari satu. Satu orang memungkinkan memiliki smartphone, tablet, dan komputer laptop secara bersamaan. Kemampuan gadjet melakukan pemrosesan data juga semakin tinggi, sehingga semua aktifitas dapat dilakukan melalui gadjet.
Begitu juga dengan tindak kejahatan dapat dilakukan melalui gadjet (cyber crime). Oleh karena itu mobile forensic sangat dibutuhkan untuk mengungkap suatu kasus cyber crime. Secara umum, mobile forensic terdari dari 5 (tahap), yakni penyitaan dan pengisolasian barang bukti, pengidentifikasian barang bukti, perolehan barang bukti, pemeriksaan dan analisis barang bukti, serta reporting (eforensicsmag.com).
Penyitaan dan Pengisolasian Barang Bukti dilakukan untuk mengamankan barang bukti dari kemungkinan terjadinya akses oleh orang lain yang tidak berwenang dengan tujuan mengubah atau menghilagkan barang bukti. Penyitaan dan pengisolasian mencakup kabel, charger, kartu sim, kartu memori dan barang-barang lain yang berhubungan. Selain pengitaan dan pengisolasian secara fisik, koneksi barang bukti dengan jaringan luar / internet seperti wifi, Bluetooth, GPS, SMS, dan panggilan telepon juga dimatikan.
Pengidentifikasian Barang Bukti adalah aktifitas untuk mencari informasi dan data yang berhubungan dengan kasus kejahatan. Misalnya foto, sms, log telepon, email, dll yang dapat membantu proses penyelidikan.
Perolehan Barang Bukti merupakan proses mengambil data/informasi yang berhasil diidentifikasi berkaitan dengan kasus kejahatan. Proses ini dilakukan dengan sangat hati-hati jangan sampai terjadi perubahan data sedikitpun. Barang bukti yang diperoleh harus dipastikan utuh tanpa terjadi perubahan walau 1 bit data sekalipun.
Pemeriksaan dan Analisis Barang Bukti juga dilakukan sangat hati-hati. Keutuhan dan keaslian barang bukti menjadi prioritas utama, karena saat dipengadilan keutuhan dan keaslian data merupakan syarat mutlak agar barang bukti dinyatakan sah/valid. Analisis barang bukti dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran berupa urutan kejadian suatu kejahatan terjadi. Dengan begitu akan menjadi jelas bagaimana dan siapa pelakunya.
Reporting disajikan sedetil mungkin, menjelaskan bagaimana forensic dilakukan secara runut dan terstruktur sehingga suatu tindak kejahatan dapat dijelaskan dan ditemukan pelaku yang sebenarnya.
 Proses mobile forensic sangat mirip dengan digital forensikpada umumnya, perbedaannya terletak pada tools yang digunakan, yakni menyesuaikan dengan objek forensicitu sendiri. Tools yang digunakan dapat berupa hardware maupun software. Di internet dapat dengan mudah ditemukan tools yang berupa dedicated hardwareseperti UFED-Mobile Forensic, EDEC-Eclipse 3 Pro Kit. Sedangkan yang berupa software seperti SAFT, BitPim, Iphone Analyzer, MIAT, dll.