Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merawat Personal Mastery

25 Oktober 2021   00:38 Diperbarui: 25 Oktober 2021   01:06 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Personal Mastery Tidak Terbentuk dalam Waktu Semalam

Secara naluri dan fitrah setiap orang terlahir dengan kondisi yang sama, tanpa membawa sesuatu apapun, hanya jiwa dan raga semata. Kita diciptakan oleh Tuhan yang sama yaitu Allah SWT, dan hidup di dunia yang sama serta di bawah naungan langit yang sama pula. Namun, pernahkah terpikir oleh kita, kenapa pencapaian kita jauh tertinggal dengan orang lain?

Terkadang kita sudah terbiasa berkata "Memang sudah begini nasib, sekeras apapun berusaha juga tidak akan berubah". Kata-kata seperti ini memang sudah terbiasa kita dengar di lingkungan kita. Sehingga membuat kebanyakan orang menjadi malas berusaha, untuk mendapatkan pencapaian yang lebih berarti.

Padahal yang harus kita lakukan adalah membentuk personal mastery secara terus menerus, tanpa kenal lelah. Karena personal mastery ini adalah sebuah keahlian dalam menguasai diri, yang harus dimiliki oleh setiap orang terlebih lagi bagi seseorang yang telah menjadi pemimpin.

Barangkali bagi sebagian besar orang sudah memahami tentang personal mastery. Namun, juga tidak tertutup kemungkinan ada beberapa di antara kita yang belum memahami tentang personal mastery ini. Tanpa bermaksud menggurui, penulis akan mencoba mengajak para pembaca untuk sedikit mengulang kaji tentang personal mastery.

Secara sederhana, personal mastery ini bisa kita artikan sebagai sebuah seni dalam menguasai diri. Kita harus lihai dalam menguasai diri agar bisa merumuskan tujuan hidup kita atau visi pribadi. Tanpa penguasaan diri dan disiplin yang tinggi, maka kita akan berjalan seadanya, mengalir begitu saja, dengan pencapaian yang biasa-biasa saja.

Namun bila kita mulai menerapkan personal mastery dalam mencapai tujuan atau cita-cita, maka akan mudah bagi kita untuk mendapatkan tujuan tersebut. Semua tergantung keseriusan kita dalam memperjelas dan memperdalam tujuan atau visi hidup kita.

Membentuk personal mastery memang tidak mudah, dituntut kesabaran yang tinggi. Kita harus punya komitmen yang tinggi dalam melaksanakannya secara terus menurus. Yang jelas, personal mastery ini tidak terbentuk dalam waktu semalam. Perlu disadari bahwa personal mastery bukanlah sesuatu yang kita miliki, tetapi sebuah proses disiplin yang harus diterapkan sepanjang hayat.

Memelihara Personal Mastery

Untuk konsisten di dalam membentuk personal mastery, maka perlu kiat-kiat khusus yang harus dijalankan setiap hari. Sebenarnya inti dari personal mastery adalah menguasai diri dan introspeksi diri serta kedisiplinan. Adapun waktu yang sangat tepat dilakukan untuk introspeksi diri adalah setelah selesai salat Isya dan ketika akan istirahat di malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun