Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selimut Takdir

11 Oktober 2020   16:36 Diperbarui: 11 Oktober 2020   16:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (tribunnews.com)

Dalam sujudku di kehening malam

Dengan tangan mengadah keatas

Kucoba untuk memohon pinta pada Rabbi

Aku meminta perubahan pada selimut takdir ini


Bukannya aku bosan dengan kemiskinan

Tapi kali ini aku benar-benar lelah Tuhan

Walaupun aku tak layak meneruskan keluhan ini

Karena Engkau berhak atas nasip siapapun dibumi ini


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun