Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pikiran yang Merdeka

13 Agustus 2020   22:14 Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:10 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi (nalarpolitik.com)

Kemerdekan itu, tentang sebuah kebebasan

Bebas meluahkan gagasan cemerlang dari pikiran

Tidak di dekte oleh pengaruh luar, siapapun dia

Yang dapat membungkamkan cita-cita kita


Merdeka juga sebagai anugerah yang Indah

Tidak terpenjara dengan mantra, dan  tujuan orang lain

Menjadi tuan di dalam diri sendiri

Tidak menjelma dalam wajah orang lain


Menerawang jauh ke angkasa,

Meskipun kaki masih menyentuh tanah

Itulah kita, hidup dengan pikiran yang merdeka

Bercita-cita apa saja, selama itu tuntutan hati kita

Termasuk menjadi presiden sekalipun


Banda Aceh, 13 Agustus 2020

Moehib Aifa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun