Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisa Jadi Ada Dusta dalam Bahasa Tulis Kita

13 Agustus 2020   18:47 Diperbarui: 13 Agustus 2020   18:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto (nationalgeographic.grid.id)

"Jika Kamu bukan Anak raja atau engkau bukan anak ulama besar, maka menulislah"

(Imam Al-Ghazali)

Nasehat Imam Al-Ghazali tersebut meskipun singkat, sarat dengan makna. Beliau hidup beberapa abad lalu. Ketika itu, jangankan HP, Laptop maupun layanan internet; untuk menemukan kertas tulis saja, sangat susah. Barangkali penulis yang pernah hidup di zaman beliau mengandalkan bahan dari kulit kayu tertentu atau bahan lainnya yang sangat sederhana,  namun semangat menulis bagi mereka begitu menggelora.

Mereka melahirkan karya-karya besar yang fenomenal, seperti kitab Ihya Ulum al-Din karangan Imam Al-Ghazali yang membahas tentang sufisme/tasawuf (menyucikan jiwa).

*****

Menjadi penulis terkadang memang unik. Banyak penulis terkenal melahirkan karyanya yang penuh kontroversial. Sebagian orang menulis untuk uang. Ada juga yang menulis sekedar menyalurkan hobi. Bagi saya, menulis saat ini masih sekedar hobi. Walaupun tak munafik, saya terkadang juga berharap adanya pemasukan dari menulis.

*****

Ketika menulis tentang sebuah narasi yang bersifat keilmuan, dari beberapa referensi yang saya baca, penulis tidak boleh berasumsi sesuai imajinasinya. Akan tetapi ia benar-benar harus paham tentang keilmuan tersebut. Paling tidak, mengerti garis-garis pokok tentang ilmu tersebut, agar tidak menimbulkan gelombang protes dari pihak lain, organisasi profesi keilmuan yang kita tulis, atau masyarakat secara umum.

Beda dengan menulis sesuatu yang berbau fiksi. Penulis bisa dan bebas mengembangkan tulisannya dengan mencoba berimajinasi seluas-luasnya, agar tulisannya benar-benar teras hidup.

Seorang penulis senior di Aceh mengatakan. :"Menulis secara jujur tidak akan mujur".  Lebih jauh, ia menjelaskan, :"Perlu polesan kata-kata dan atau sedikit mendramatisir, agar pembaca tidak bosan dengan apa yang kita tulis".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun