Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Kepakaran Medis Kita Ditantang

5 Agustus 2020   21:38 Diperbarui: 5 Agustus 2020   21:44 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto (fiercehealthcare.com)

Teknologi informasi yang berwujud media sosial telah memberi kemudahan pada kita untuk menerima informasi secara cepat. Sekalipun tempat tersebut terhalang dengan gunung yang tinggi dan dipisahkan oleh beberapa semudera yang luas. Informasinya bisa kita terima dalam hitungan detik, baik itu mengenai peristiwa penting yang sedang terjadi di suatu tempat, ataupun berita seputar dunia hiburan, dll. Inilah dampak positif dari sebuah kemajuan zaman dalam bidang media informasi.

Setiap sesuatu yang positif tentunya akan dibarengi dengan dampak negatif pula, sebagaimana terjadinya siang dan malam yang berlangsung secara alamiah. Ketajaman media sosial ini menyebabkan  seseorang begitu mudah untuk menyampaikan pendapatnya. Hanya saja tidak semua orang mampu menyampaikan pendapatnya sesuai dengan keahliannya. Inilah yang menjadi masalahnya bagi kita.

*****

Peristiwa yang baru-baru ini terjadi, yang ditayangkan melalui Chanel You Tube dunia manji, sebagaimana yang diberitakan dalam laman kompas.com. Bersama Anji melalui tayangannya, Hadi Pranoto mengklaim sudah berhasil menemukan antibodi Covid-19, yang bisa mencegah dan menyembuhkan pasien yang telah terinfeksi. Hadi Pranoto juga mengklaim antibodi Covid-19 berbahan herbal itu telah disalurkan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Konten tersebut menjadi viral seketika, menghebohkan jagat maya. Berbagai komentar negatif pun dialamatkan ke kanal youtube dunia manji. Erdian Aji Prihartanto atau yang lebih dikenal dengan  nama panggung Anji, adalah seorang musisi dengan lagu-lagunya yang enak didengar dan sekaligus sebagai Youtuber dengan jutaan penonton.

Seharusnya dalam membuat konten di channel youtube-nya ia bisa menfilter narasumber yang akan diwawancarai. Apalagi yang tema yang diangkat tentang pandemic covid-19. Salah satu konten yang membuatnya kontroversial, saat ia mewawancarai Hadi Pranoto. Konten tersebut telah meresahkan masyarakat. Meragukan kebenaran dari apa yang diutarakan Hadi Pranoto selaku narasumber dalam chanel YouTube tersebut.

Tidak sedikit masyarakat yang mengatakan bahwa berita itu adalah Hoax. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang merupakan organisai profesi dokter meragukan tentang gelar profesor narasumber tersebut.

Apa yang telah diperbuat oleh Anji adalah salah satu contoh kegagalan produk sebuah konten youtube. Walaupun ada yang lebih parah lagi, dilakukan oleh conten creator lainnya yang dilakukan lebih gila lagi dengan membagi-bagikan sampah bagi masyarakat.

Para Youtuber ini berharap kontennya bisa laku dengan cepat di pasar agar mendapatkan pemasukan dari karyanya yang fenomenal. Terus terang saya tidak menyukai konten yang sama sekali tidak ada muatan nilai moral dan pesan yang bisa memotivasi kita ataupun yang menyentuh ranah sosial.

Saya mengangap konten yang keluar dari jalur tersebut adalah sampah. Meskipun kadang kala bagi sebagian orang itu menghibur dan membuat conten creator ini mendapatkan pemasukan.

Fenomena ini menarik, karena melibatkan seorang Youtuber yang mengangkat isu temuan seorang non-medical professional di mana temuannya menimbulkan tanda tanya, apakah zaman ini masuk era Matinya Kepakaran Medis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun