Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diambang Perpisahan

12 Juli 2020   12:47 Diperbarui: 12 Juli 2020   12:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hanya seorang lelaki yang tak berharta, yang sedang mencari jati diri, jangan paksa aku untuk mencintaimu, Dengan cara yang gegabah

Tetapi pahamilah daku secara luas, Bukan hanya sekedar perasaan, lihatlah daku dalam bingkai keluarga besarku, pasti dirimu akan mengerti tentang ku

Kita hanya cucu-cucu Adam yang dipertemukan, dalam dua demensi etnis yang berbeda, Membuat orang tua kita meragukan cinta kita, atau bahkan menentangnya

Meskipun sebenar mereka tidak berhak, untuk melarang cinta kita, Karena cinta itu adalah anugerah terindah, Diberikan Tuhan pada setiap insan.

Banda Aceh, 09 November 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun