Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aktivis Muda dan Perpustakaan Megah

6 Juli 2020   12:45 Diperbarui: 7 Juli 2020   10:50 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"satu hal yang perlu kau tahu Hamid, nama Prof. Abdullah ALi bisa diabadikan digedung tersebut bukan tanpa usaha yang keras, tapi ia selalu belajar ditengah malam buta mana kala teman sebayanya yang lain tertidur lelap dalam buaian mimpi indah"

Kala itu gerimis baru saja membasahi bumi Kuta Raja, awan hitam yang berbentuk cendawan masih menyelimuti Mesjid Raya Baiturrahman dan sekitarnya. 

Di tengah kota terlihat pemandangan sejumlah mahasiswa yang lagi menantikan Damri, di antara mereka ada seorang mahasiwa yang mengenakan baju kemeja lengan panjang abu-abu itu sedang duduk di halte sambil membaca buku, bola matanya yang cokelat begitu fokus dengan buku yang ia baca pagi itu berjudul "Soekarno Muda" menemaninya sambil menunggu Damri. 

Tiba-tiba terdengarlah suara seorang kernet yang berteriak "Darussalam...ayo siapa yang mau ke kampus", suara kernet tersebut membuat ferdian yang lagi asyik membaca, spontan naik ke damri beserta rombongan mahasiwa lain yang mengekor di belakangnya.

Sambil mencoba membersihkan rambut ikalnya yang basah karena butir-butir gerimis hujan, ia kembali membuka buku bacaanya, ferdian memang dikenal kutu buku oleh kawan yang se angkatan dengannya, bahkan sahabat-sahabatnya menyebutnya "Kader" julukan itu melekat padanya karena para sahabatnya menyakini bahwa suatu saat ia akan menjadi orang penting di negeri ini. Riuhnya mahasiswa yang berdesakan di bus tidak membuat konsentrasinya pecah untuk membaca buku.

Tiba-tiba si Hamid kawan disampingnya bertanya pada ferdian "jam berapa mata kuliahmu akan dimulai." Tanya Hamid, sejurus kemudian ferdi meletakan buku kedalam tas dikarenakan buku yang ia baca telah di khatamkan dan kemudian ia menjawab

"Kemungkinan jam 11:00 wib." Ferdian menanggapi dan menanyai balik "bagaimana dengan kau?" Hamid pun menjawab "aku jam 09:30 mulai kuliah." 

Kedua sahabat itu larut dalam pembicaraan ringan seputar kampus dan organisasi kemahasiswaan. Bus Damri melaju membelah jalanDaud Beureue'h melewati Jeulingke, selanjutnya memutar di simpang mesra mengarah ke kanan dan tak lama kemudian tibalah mereka di pekarangan kampus kebanggaan masyarakat Aceh, dengan julukan Jantong Hate Rakyat Aceh.

Ferdian dan Hamid berpisah dikarenakan hamid harus langsung memasuki ruang kuliah di Fakultas Ilmu Hukum, sementara ferdian yang memilih Jurusan Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, tidak langsung menuju keruang kuliah karena  waktu kuliah masih lama. Seperti biasa ia menggerakan kaki jangkungnya ke perpustaakan.

Memasuki ruang pustaka ferdian mulai mengintai buku yang berhubungan dengan politik, tadi saat dalam bus ia baru saja menyelasaikan bacaannya tentang biografi Soekarno, hari ini ia mencoba mencari buku biografi tokoh yang lain. Sesaat kemudian ia mendapatkan buku tentang tokoh kenamaan bangsa Indonesia "HOS Tjokroaminoto" ferdian membacanya dalam hati.

Satu persatu lembaran buku itu ia baca, dan sampailah pada naskah yang sangat menarik dari isi buku tersebut tentang ucapan pak Tjokroaminoto "Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, maka menulislah seperti seorang wartawan ulung, dan berbicaralah seperti seorang orator ulung" di ucapkan dihadapan Kusno (nama soekarno muda), Kartosuwiryo, Alimin dan lainnya yang kala itu ngekos di rumah pak Tjokro, kelak mereka menjadi tokoh yang mewarnai perpolitikan di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun