Mohon tunggu...
Moehammad Abdoe
Moehammad Abdoe Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan

Pelopor komunitas Pemuda Desa Merdeka (PDM, 2015) dengan gerakan yang mengangkat tema sosial dan seni musik jalanan. Karyanya berupa puisi dan cerpen beredar di sejumlah surat kabar dan majalah. Buku antologi puisi tunggal terbarunya yang telah terbit berjudul Debar Waktu (Elex Media Komputindo/Kompas Gramedia, 2021). Saat ini, ia masih tinggal di sebuah desa kecil di bawah lereng bukit kapur (Kalipare-Malang) sebagai penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bianglala

9 September 2020   07:32 Diperbarui: 9 September 2020   07:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim hujan di Kota Malang
Pelangi di tepi Sungai Brantas itu
Indah menawan bak tepian mata
Kemilap cahayanya ingin mengabadikan

Tatkala senja mengujung tiba
Matahari tersangkut di kabel
Bocah bocah sebaya bersahaja
Menarik layang layang

Bila di Jakarta angin saja dijual
Di kotaku angin bertebaran
Melesat ke segenap penjuru ruang
Pohon nyiur di tepi jalan

Malang, 20 November 2019.

Moehammad Abdoe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun