Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Clubhouse, Sosial Media Baru yang Asik?

20 Februari 2021   07:57 Diperbarui: 20 Februari 2021   08:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Media Sosial Clubhouse by William Krause on Unsplash 

Beberapa saat ini pengguna IOS dimanjakan dengan aplikasi baru yang mengasyikkan. Seperti media sosial lain di saat kemunculannya. Clubhouse sendiri saat ini sudah menjadi media baru dalam berkomunikasi dan berbagi ilmu. Beberapa influencer menjadi pemimpin utama dalam membagikan link  untuk bisa ikut nimbrung dalam obrolan mereka.

"Yah elah, mending ngobrol langsung ketika lagi kumpul daripada main hp. Omongan yang selalu ada ketika akan diajak bertemu atau pas kumpul malah pada main hp semua"

Clubhouse sendiri baru launching di tahun 2020. Pemilik Tesla Mas Elon Musk ini yang dipercaya membawa gelombang besar orang ingin mengunduh aplikasi ini. Yap, bak kacang goreng yang ada di stadion. Langsung ludes dan meningkat tajam penggunanya, akibat kepo gimana nih cara mainnya. Yap, seperti media sosial lainnya ketika awal-awal muncul.

Keseruan clubhouse ini bisa menjadi angin segar di kala pandemi seperti ini. Kita bisa berkumpul dengan banyak orang keren, artis, idola atau CEO perusahaan dalam satu forum di dalam clubhouse. Obrolan yang tak kaku menjadikan clubhouse semakin ramai dengan topik-topik unik yang asyik untuk dicermati. 

Kembali lagi keberuntungan buat pengguna sistem IOS bisa merasakan keseruan menggunakan aplikasi ini. Pengguna Android harus sabar terlebih dahulu karena pemilik dan pembuat sedang mempercepat untuk prosesnya. Semoga saya dan pembaca khususnya pengguna Android bisa segera merasakan keseruannya. 

 Banyak hal bisa kita dengarkan dan tentunya ikut nimbrung dalam beberapa ruang. Yah meski saya belum merasakan langsung tapi melihat keseruan dan keramaiannya. Jadi tertarik untuk sekedar tahu. Meski terkesan ikut-ikutan, tapi bagi saya ini kesempatan untuk memahami dan mungkin bisa jadi jembatan untuk belajar.

Akan tetapi, beberapa isu pemblokiran aplikasi ini muncul karena mungkin database atau belum punya kantor di Indonesia. Yap, lagi-lagi peraturan kita masih ketinggalan satu langkah.

 Perkembangan dunia digital memang tak bisa dibendung bisa berubah sepersekian detik. Semoga pemerintah bisa mengejar dan membuat peraturan yang baik agar tak disalahgunakan untuk kepentingan spionase, terorisme atau kejahatan siber lainnya. 

Tentunya tak baik juga menghabiskan waktu dalam media sosial, tetap biasa jangan berlebihan. Karena tentu obrolan langsung lebih nikmat dan sedap apalagi ditambah dengan secangkir kopi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun