Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahagia Bukan Ditentukan Cukupnya Harta

15 Januari 2023   21:58 Diperbarui: 15 Januari 2023   22:20 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketemu kawan kemudian makan bersama buatku sudah cukup bahagia (Foto :Dok/Diq)

Bahagia buatku adalah sederhana, bisa makan bersama keluarga, teman dekat dan sanak famili. Bahagia bagiku juga gak harus biaya mahal. "makan kecil dia Angkringan saja" aku sudah bahagia. Karena itu ukuran bahagia bukan banyaknya harta, bukan cukupnya uang, tetapi lebih banyak bicara perasaan atau dengan kata lain hati.

Bahagia itu sekali lagi bukannya tingginya jabatan, tingginya pendidikan, atau banyak orang yang memujanya. Bahagia itu tempatnya di hati kita masing-masing.
Bahagia itu jika hatimu tidak ada rasa kekhawatiran untuk masa depanmu. Dan tidak takut atas apa yang kau lakukan di masa lalu. Itulah makna hidup bahagia di dunia.

Bersilaturohim di rumah guru kala sekolah bagiku juga sudah bahagia. Jadi bahagia itu sederhana (Foto:Dok/Diq)
Bersilaturohim di rumah guru kala sekolah bagiku juga sudah bahagia. Jadi bahagia itu sederhana (Foto:Dok/Diq)
Tak perlu dipusingkan keadaanmu saat ini, tak perlu malu dengan tempat tinggal asalmu. Jika kita mau, kita bisa menjadi bunga teratai yang tinggal di air yang kotor namun tetap mekar dan mengagungkan. Hidup bahagia dibentuk melalui kesukaran, mujahadah, tantangan dan bahkan air mata. Selamat berbahagia sahabat, kawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun