Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Kecil Penyegaran Dosen dan Guru Pamong PPG dalam Jabatan

9 Juli 2020   16:06 Diperbarui: 9 Juli 2020   16:04 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyegaran dosen dan guru pamong dalam jabatan PPG (Foto: Dok/Diq)

Penyegaran fasilitator dosen dan guru pamong PPG (Pendidikan Profesi Guru) dalam jabatan yang diselenggarakan Kementrian pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan telah usai. 

Selama empat hari (1-4 Juli 2020) ribuan peserta dari sabang sampai meraoke mengikuti dengan serius dan seksama.   Kegiatan yang dihantarkan Prof Dr Syawal Gultom dan Prof Muchlas Samani dilakukan dengan vidio confrence dan live streaming yotube. Berikut catatan kecil yang dirangkum Moch Shidiq sebagai berikut :

Penyegaran dosen dan guru Pamong PPG dalam jabatan menarik untuk kita tuliskan disini. Program ini sebenarnya  berorientasi pada peningkatan kualitas dosen dan guru pamong, terutama terkait dengan penerapan bidang studi, RPP, Vidio pembelajaran, pembelajaran daring, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), riview, tindak lanjut dan refleksi. "Kegiatan ini memang butuh konsentrasi, dan kerjasama," Nirwan, salah satu peserta dalam suatu kesempatan.

Nirwan adalah salah satu peserta penyegaran guru pamong PPG dalam jabatan mengaku, kegiatan ini memang menjadi sebuah tantangan bagi guru dan dosen. Artinya, kegiatan ini membutuhkan ketrampilan IT, fokus dan semangat untuk meyelesaikan semua tagihan-tagihan yang diberikan. 

Guru SMAN Padang, Sumatra Barat ini lebih jauh mengatakan, dirinya tidak dapat menyelesaikan seluruh tagihan yang da dalam kegiatan, ya karena memang kondisi. 

Penulis yang satu kelompok dengan Nirwan menilai bahwa kegiatan ini memang merasakan betapa "stres" untuk bisa menyelesaikan tagihan-tagihan yang diberikan fasilitator.Penyelesaian tugas semuanya lewat program "LMS". "Untuk bisa mengunakan atau mengaplikasikan say sendiri harus otodidak sendiri," papar guru SMAN 1 Padang.

Dikatakan,  penyegaran dosen dan guru pamong memang tidak mudah untuk diikuti, sehingga diperlukan kesungguhan dari peserta dan fasilitator. "Meski dikui peserta hanya sebagian kecil yang S-1, sebagian besar sudah pendidikan S-2 dan S-3,"ujarnya. 

Namun demikian tidak sedikit yang masih merasa bingung dengan program LMS tersebut.. Kenapa ?. Karena program ini merupakan proram baru dari Kementrian Pendidikan, sehingga perlu melihat tutorial yang sudah disiapkan.

Kegiatan itu sendiri sebenarnya atau berorientasi untuk menyiapkan dosen  dan guru pamong yang nantinya diperuntukkan untuk membimbing atau menjadi instruktur terhadap guru-guru yang akan segara pemikuti PPG. "PPG sendiri sebagai salah satu syarat bahwa guru disebut sebagai suru profesional atau tidak," paparnya.

Sementara, penyegaran doaen dan guru yang diikuti penulis adalah kelas yang bicara PPKn. Dikelas penulis ada 6 orang, tiga orang dosen dan 3 oran guru pamong.  Dr. Petrus Irianto SH, M.Pd, Dr. Junaidi, M.Pd dan Dr. Makriatul, M.Pd.

Sedangkan guru pamong,  Drs. Nirwan, Susana, S.Pd, dan Drs. Moch. Shidiq, M.Pd. "Semua selama 4 hari melakukan diskusi, refleksi dan menganalisis perangkat mengajar"ujarnya. 

Kegiatan akhir semua dosen dan guru pamong melakukan simulasi asesmen, dan diakhiri dengan 20 soal dengan waktu 20 menit.  (Diq)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun