Berkeluarga membuat kita harus berpikir dua kali saat ingin membelanjakan sesuatu, apapun itu. Dulu saat masih single, beli baju baru bisa sesuka hati, apalagi setelah gajian. Sekarang, apalagi sudah beranak 2, rasanya lebih senang jika kebiasaan beli baju itu kita sisihkan buat yang lain, misalnya beli baju buat anak (ujung-ujungnya belanja juga.... hahahahaha..)
Tapi itu memang benar adanya, mungkin beberapa dari kita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu harus dipertimbangkan apakah kebutuhannya. Pengalamanku kemarin, saat ingin mengganti mobil. Sebenarnya sudah cocok banget dengan kendaraan kecil dengan merek Toyota Yaris (maaf menyebutkan nama produk, tapi ini bukan post berbayar lho). Mobil itu secara fungsi, sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga kecilku. Alasan mengganti, karena bagasi belakang tidak cukup untuk memuat stroller. Alhasil, sudah waktunya untuk mengganti karena memang secara fungsi sudah tidak mumpuni. Tidak lama setelah pasang iklan di situs jual-beli, akhirnya mobil kecil penuh nostalgia itu laku juga.
Tiba saatnya mencari pengganti si Yaris, bertepatan dengan momen IIMS, kini saatnya mulai hunting mobil keluarga dengan harga yang cocok. Dan pilihan pun jatuh kepada Nissan Grand Livina (Sekali lagi, ini bukan postingan berbayar ya). Dengan menyetor DP dari hasil jual Yaris, saya pun dapat mengambil cicilan yang ringan selama 5 tahun. Yap, 5 tahun memang cukup lama. Tapi itu dengan pertimbangan cicilan yang diambil adalah kondisi yang terjangkau dengan penghasilan yang diperoleh. Dengan mempersiapkan formulir dan dokumen, proses pengajuan kreditpun disetujui hanya dalam waktu 1 minggu.
Alhamdulillah, dengan mobil baru kita sudah jalan-jalan sampai ke kampung mertua di Singaparna. Karena pertimbangan ganti adalah fungsi, maka tidak tergoda dengan mobil baru yang selalu datang hampir setiap tahun, bahkan setiap 6 bulan.
