Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berkunjung ke Cilegon Car Free Day

18 Agustus 2015   00:42 Diperbarui: 18 Agustus 2015   00:45 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir setahun sudah, dua jalur Jalan KH. Yasin Beji Cilegon-Banten tiap hari minggu mulai pukul 6.00- 12.00 WIB sepanjang 500 meter, dari Bunderan Pusdiklat PT. Krakatau Steel hingga pertigaan Krakatau Jungtion ditutup untuk lalu lintas kendaraan. Jangan Anda bayangkan car free day ini model car Free day- Jakarta di Jalan Sudirman Thamrin karena Cilegon Car Free Day’ digunakan untuk para pedagang kecil berjualan.

[caption caption="Cilegon Car Free Day -- CCFD-- "][/caption]

Para pedagang kecil yang tergabung dalam organisasi ‘’Pawon’’ atau Paguyuban Wirausaha Cilegon, berjejer menempati separo jalan. Kehadiran organisasi Pawon, menurut penuturan ketuanya Asep, bermula saat para pedagang menempati jalan yang menuju kompleks Perumahan Krakatau Steel, bersebelahan dengan area ‘’Joging Trak’’. Saat itu pedagang belum teroganisir, seiring waktu, pedagang bertambah banyak, PT Krakatau Steel terusik atas pengaduan warga yang keberatan keberadaan pedagang di situ. Akhirnya PT. Krakatau Steel melarang area itu ditempati pedagang.

Para pedagang kelimpungan. Dimotori Asep, dibentuklah paguyuban pedagang dengan nama ‘’Pawon’’ sebagai wadah organisasi untuk menyampaikan aspirasi ke instansi terkait. Pawon kemudian menghadap Walikota Cilegon DR. H. Tb. Iman Aryadi. Menyampaikan keluhan atas adanya larangan PT. KS, Pawon minta Walikota bisa memediasi pedagang agar bisa berjualan lagi.

Memediasi para pedagang dengan PT. Krakatau Steel yang difasilitasi Walikota mentok, PT. Krakatau Steel tetap tidak mengijinkan. Berbekal keyakinan bahwa Walikota akan memperhatikan masyarakatnya, Asep dan kawan-kawan menghadap Walikota Cilegon lagi minta dicarikan solusi. Dari berbagai alternatif yang disodorkan, Jalan Alteri Ki Yasin Beji menjadi pilihan untuk ditempati para pedagang. Risikonya jalan tersebut harus bebas kendaraan. Pertemuan pun dijadwal ulang, ternyata PT KS tetap ngotot tidak setuju walaupun bukan di area milik PT KS. Alasannya kali ini, PT. KS khawatir empat pusat bisnisnya-- selain pabrik baja – seperti hotel, lapangan golf, dan lainnya akan terganggu. PT. KS pun walk Out dalam pertemuan itu.

Atas perhatian Walikota Cilegon –saat itu—terhadap kehidupan masyarakat kecil sesuai dengan program prorakyat, diputuskan Jalan Ki Yasin Beji yang merupakan asset negara bisa digunakan untuk para pedagang khusus untuk hari minggu. Dibuatlah program namanya ‘’Cilegon Car Free Day’’ melalui Surat Keputusan Walikota Cilegon N0.620/Kep/Dishub/2014 Tanggal 14 September 2014. Sementara itu, Dinas Perhubungan membuat rekayasa lalu lintas agar pelaksanaan car free day itu tidak mengganggu pengguna lalu lintas dan aktivitas warga. Hasilnya ternyata cukup bagus.

Kini para pedagang bernapas lega. Hampir mendekati setahun, Cilegon Car Free Day berjalan dengan cukup sukses. Menurut pengelola, perputaran uang tiap hari Minggu berkisar antara 300 sampai 500 juta dari 500 pedagang yang terlibat. Adapun pengunjung tiap Minggu tidak kurang dari 3.000 orang.

Apa yang dikatakan Ketua Pawon ini bukan isapan jempol. Saat kompasianer mengampiri posko, ada lima orang yang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota Pawon, namun dijawab sudah tidak bisa karena lahannya sudah tidak ada. Kompasianer tertarik untuk mengetahui lebih jauh. Ternyata anggota yang ikut berjualan, harus daftar terlebih dahulu dengan uang pendaftaran yang sudah disepakati, yakni Rp 150.000/tahun dan sumbangan Rp 15.000 tiap berjualan. Uang itu dipergunakan untuk kegiatan Paguyuban dan kebersihan area.

Pengunjung di acara ini beragam stratifikasi dan kepentingan, tua-muda, wiraswasta-pegawai, laki-perempuan. Ada orang yang habis olahraga "jogging" di area jogging track, lantas kongkow-kongkow sambil menikmati "jajanan" kuliner. Ada juga yang sengaja datang untuk membeli "kuliner" keperluan sarapan pagi di rumah atau belanja non kuliner, seperti pakaian, mainan anak-anak, bahkan ada juga yang sekedar jalan-jalan menikmati keramaian.

[caption caption="Dua gadis melahap kuliner di Cilegon Car Free Day sehabis joging .dok pribadi "]

[/caption]

[caption caption="Pengunjung Car Free Day, Staf Protokoler Walikota Cilegon belanja kuliner"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun