Seperti biasanya, tiap malam minggu, Mang Sarmidin selalu  menyempatkan diri mampir ke rumah saya. Kali ini temani dua orang yakni  Kences, mang Kemetok.
Menghabiskan waktu, sambil leyeh leyeh dan minum kopi ditemani rokok  Minak Jinggo dan Gentong, ada saja obrolan lepas yang di sampaikan, dari  urusan rumah tangga, usaha sampai pada persoalan persoalan agama.
Yang menarik dari obrolan itu, tiba tiba Mang Sarmidin menanyakan  soal Islam Nusantara yang sekarang lagi jadi pembicaraan masyarakat di  kampung.
Pertanyaan seputar apa sih sebetulnya Islam Nusantara itu.
Mendapat pertanyaan itu, tentu saja saya gelagapan karena saya bukan  bagian dari Islam Nusantara, tapi Mang Sarmidin terus mencecar saya  suapaya memberikan gambaran sedikit tentang Islam Nusantara.
"Begini saja ya mang Sarmidin, Islam itu ya Islam seperti yang sama sama kita anut", kata saya
"Sedangkan Nusantara adalah kata lain atau sebutan dari Indonesia", lanjut saya.
"oh, begitu ya", celetuk mang Kemetok sambil menghisap rokok.
"Ya begitu, ingat kan Koes Plus, banyak mengeluarkan lagu Nusantara  berseri seri, lagu itu menggambarkan tentang kekayaan, keindahan dan  kemakmuran Indonesia", kata saya mengalihkan perhatian.
"Jadi Islam Nusantara itu sama dengan Islam Indonesia ya", tiba tiba Kences ikut nimbrung".
"Ya bisa jadi begitu", kata saya.